Tidak Untuk Semua Orang, Minum Kopi Saat Perut Kosong Dapat Meningkatkan Asam Lambung

Mengonsumsi kopi di pagi hari sebagai pengganti sarapan sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 31 Mei 2024, 04:25 WIB
Ilustrasi minum kopi di pagi hari saat perut kosong. Photo by Caleb George on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, secangkir kopi di pagi hari adalah cara sempurna untuk memulai hari. Tapi bagi sebagian orang lain, minum kopi saat perut kosong bisa menimbulkan kekhawatiran. Benarkah kebiasaan ini berbahaya bagi lambung?

Jawabannya tidak sesederhana itu. Faktanya, minum kopi saat perut kosong tidak buruk bagi kesehatan lambung. Tubuh kita, terutama lambung, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan melindungi diri dari efek kafein.

Namun, bagi sebagian orang, minum kopi saat perut kosong dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan pencernaan, seperti mual, kembung, atau rasa mulas.

Meskipun sering disalahkan karena kandungan kafein dan gulanya, kopi memiliki sejarah panjang dalam pengobatan dan menawarkan beberapa manfaat bagi pencernaan.

Dilansir dari Huffpost Dr. Sunana Sohi, seorang gastroenterologi di Louisville, Kentucky, menjelaskan, "Ada banyak manfaat yang terkait dengan konsumsi kopi untuk saluran pencernaan."

Namun, kopi juga dapat memengaruhi tingkat asam lambung, yang berpotensi menyebabkan masalah pencernaan bagi beberapa orang terutama jika dikonsumsi saat perut kosong.

Dr. Sohi menambahkan, "Kopi memiliki efek pada tingkat asam lambung dalam beberapa cara." Hal ini dapat menyebabkan dispepsia, atau gangguan pencernaan yang membuat perut terasa tidak nyaman.

Kopi bersifat asam secara alami, dan kafein di dalamnya merangsang produksi hormon gastrin, yang memicu produksi asam lambung. Dr. Supriya Rao, seorang gastroenterologi lainnya, menjelaskan, "Kafein merangsang produksi hormon gastrin, yang bertanggung jawab atas produksi asam lambung kita." 


Sifat Asam Kopi di Dalam Lambung

Meskipun kopi memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan asam lambung (pH 5 vs pH 2), efeknya pada pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif, perlu diperhatikan.

Menurut Dr. Supriya Rao, menjelaskan bahwa lambung kita umumnya mampu menangani asam yang dihasilkan kopi.

Namun, Dr. Sunana Sohi, mengingatkan bahwa kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berpotensi menyebabkan rasa tidak nyaman seperti kembung, nyeri perut bagian atas, dan mual, terutama saat dikonsumsi dengan perut kosong.

Hal ini dibenarkan oleh penelitian yang menunjukkan bahwa kopi dapat melemaskan sfingter esofagus bawah, memungkinkan isi lambung naik ke kerongkongan dan memicu mual.

Meskipun tidak berbahaya bagi lambung, efek ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang.

Bagi pecinta kopi yang sensitif terhadap asam lambung, Dr. Rao dan Dr. Sohi menyarankan beberapa tips untuk menikmati kopi tanpa rasa tidak nyaman:

  1. Minum kopi bersama makanan: Makanan membantu menetralkan tingkat keasaman kopi.
  2. Tambahkan susu atau krim ke dalam kopi: Susu dan krim memiliki efek penyangga asam.
  3. Pilih kopi dengan kandungan kafein yang lebih rendah: Kafein merangsang produksi asam lambung.
  4. Hindari minum kopi saat perut kosong: Tunggulah beberapa jam setelah makan sebelum menikmati kopi.

Memilih Kopi yang Ramah Pencernaan

Ilustrasi seorang wanita minum kopi.Photo by Mikail Duran on Unsplash

Dr. Supriya Rao, menyarankan untuk memilih kopi dengan biji kopi yang lebih gelap, karena kopi ini memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh proses pemanggangan yang lebih lama, yang mengurangi kandungan asam dalam kopi.

Penelitian dari Universitas Thomas Jefferson juga menunjukkan bahwa cold brew memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi panas. Semakin gelap tingkat pemanggangan, semakin rendah pula tingkat keasaman cold brew.

Bagi mereka yang ingin menghindari kopi sama sekali, teh hijau dan teh hitam dapat menjadi alternatif yang lebih ramah pencernaan. Teh memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dan tingkat keasaman yang lebih rendah dibandingkan kopi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya