Sejumlah Analis Rekomendasikan Saham BRI, Ini Pertimbangannya

Sejumlah analis pasar saham merekomendasikan untuk membeli saham BRI.

oleh Fachri pada 29 Mei 2024, 18:15 WIB
Ilustrasi gedung BRI/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah analis pasar saham merekomendasikan untuk membeli saham BRI. Hal itu didasarkan atas kinerja positif dalam sektor pertumbuhan kredit oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis merekomendasikan untuk membeli saham BBRI dengan target harga mencapai Rp6.400 per saham. Hal itu pun menyiratkan 2,8x PBV tahun penuh 2024.

Target tersebut didukung oleh asumsi tingkat pengembalian ekuitas (Return on Equity/ROE) berkelanjutan mencapai 23% dengan biaya ekuitas (Cost of Equity) sebesar 12%.

Senada dengan itu, riset dari Analis Macquarie, Jayden Vantarakis Analis Macquarie juga menargetkan harga saham BBRI lebih tinggi, yakni di angka Rp7.100 per saham. Terbaru, Analis MNC Sekuritas, Victoria Venny memberikan rekomendasi untuk membeli saham Bank BRI dengan target Rp6.300 per saham.

Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis pun menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.175 per saham dalam 12 bulan ke depan. Sebanyak 33 analis juga kompak merekomendasikan untuk membeli saham BBRI, dengan pandangan Bullish.


Pertumbuhan Kredit Tumbuh

Gedung BRI.

Rekomendasi dari para analis tersebut merupakan hasil riset yang berdasarkan pencapaian positif BRI. Pasalnya, pertumbuhan kredit BRI tercatat positif dengan total kredit mencapai Rp1.308,65 triliun hingga Maret 2024 atau tumbuh dua digit mencapai 10,89% year-on-year.

Dari jumlah tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau senilai Rp1.089,41 triliun, disalurkan untuk segmen UMKM termasuk segmen ultra mikro.

Selain itu, pencapaian tersebut didukung penuh oleh jaringan cabang yang tersebar luas serta pemberdayaan yang dilakukan. Hal itu memungkinkan BRI untuk mencetak Return on Equity (ROE) yang attraktif di industri keuangan Tanah Air.

Tak hanya itu, saham BRI yang berkode emiten BBRI secara konsisten menghasilkan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang unggul mencapai rata-rata di atas 7% dalam 10 tahun, mencermati rata-rata industri yang hanya ada di kisaran 6% bahkan lebih rendah.

“Dengan demikian, kami memproyeksikan ROE akan dipertahankan di atas angka 20%, relatif sejalan dengan rata-rata bank-bank besar lainnya,” ungkap Edward Lowis.


Portofolio Ultra Mikro BRI Tumbuh

Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Portofolio Ultra Mikro BRI melalui Pegadaian dan PNM juga on-track dalam tren pertumbuhan. Di mana segmen kredit ultra mikro menyandang margin lebih tinggi, juga konsisten memberikan pertumbuhan yang kuat melebihi pertumbuhan kredit bank only.

“Total kontribusi aset anak perusahaan ini telah mencapai hampir 10% dari total pada Kuartal I-2024 (dibandingkan 6% pada 2020), sementara kontribusi laba bersih juga tumbuh menjadi 14% dari total (dibandingkan 10% pada 2022),” ungkap Edward Lowis.

Di sisi lain, Edward Lowis secara konservatif memproyeksikan bank hanya akan memberikan pertumbuhan pendapatan moderat di kisaran 5% dan 10% YoY pada tahun penuh 2024 dan proyeksi di 2025.

"Sucor Sekuritas tegas menyatakan posisi dominan BBRI di segmen pinjaman mikro akan terus menghasilkan NIM dan tingkat pertumbuhan di atas rata-rata industri dalam jangka menengah, sampai dengan jangka panjang ke depannya," ucapnya.

“Selain itu, kami percaya bahwa cakupan kerugian pinjaman yang memadai dan posisi modal yang kuat akan memungkinkan bank untuk mengatasi tantangan dalam jangka pendek,” jelas Edward Lowis.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya