Liputan6.com, Gorontalo Setelah lima bulan lalu melakukan impor sebesar 250 ribu ton, kali ini Kementerian Pertanian melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50 ribu ton ke Filipina.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pun menyatakan bahwa hal itu menjadi sebuah pencapaian luar biasa.
Advertisement
"Ini luar biasa, karena 5 bulan lalu kita impor 250 ribu ton, tetapi hari ini mengekspor ke Filipina 50.000 ton dan Ini adalah kebangkitan kita di sektor pangan khususnya jagung dan bahkan mereka telah mengirim ke beberapa daerah sebanyak 264 ribu ton," ujarnya.
Atas pencapaian itu, Amran menargetkan Provinsi Gorontalo menjadi percontohan keberhasilan daerah dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani secara cepat. Dia menargetkan, tahun depan Gorontalo mampu mencapai produksi di atas 2 juta ton dari produksi saat ini yang hanya 1,5 juta ton.
"Oleh karena itu, kami beri bantuan benih 100 ribu hektare untuk Provinsi Gorontalo, Insya Allah tahun depan Gorontalo mencapai target di atas 2 juta ton," ujarnya.
"Saya yakin pasti bisa karena orang gorontalo sangat hebat dan saya juga mengapresiasi Gorontalo yang telah membuka wajah kita di mata internasional dari impor ke ekspor," jelas Amran.
Di sisi lain, Amran mengungkapkan, pertanian adalah sektor paling strategis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional.
"Dulu kita swasembada tiga kali dan yang melakukan ini kita semua, tetapi tahun ini harus kita tingkatkan menjadi lumbung pangan dinia karena itu berbagai program yang ada ini perlu disempurnakan," ungkapnya.
Siap Penuhi Kebutuhan Nasional
Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin merasa bersyukur atas kerja keras petani dan juga dukungan langsung jajaran Kementan yang terus berupaya meningkatkan produksi jagung di wilayah kerjanya. Dia mengatakan, saat ini produksi di Gorontalo meningkat 52,8% sehingga siap berkontribusi pada kebutuhan nasional.
"Alhamdulillah saat ini ada kapal yang akan mengirim jagung sebanyak 10 ribu ton dari Gorontalo ke Jakarta dari total pengiriman antar pulau sebanyak 264 ribu ton periode Januari-Mei 2024 ini," ucapnya.
"Kami juga telah melepas ekspor 50.000 ton atau senilai Rp209 miliar terdiri dari beberapa perusahaan," jelas Rudy.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mendukung penuh upaya pemerintah baik pusat maupun daerah dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama dari sisi produksi di wilayah Gorontalo. Menurutnya, kegiatan ekspor adalah bukti bahwa Gorontalo merupakan wilayah subur yang terus memberi kontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.
"Kegiatan ini telah memberi cahaya bagi masyarakat Gorontalo bahwa kebangkitan daerah ini dari yang tadinya merupakan daerah miskin ke-5 menjadi daerah yang Makmur, Insya Allah ke depan tambah makmur berkat kehadiran Pak Menteri dan Pak Gubernur," ujarnya.
Di sisi lain, Rachmat juga menyampaikan terima kasih atas pembangunan bendungan bulango ulu yang telah mengairi lahan lahan pertanian Gorontalo sehingga lahannya menjadi subur dan dukungan Kementan yang memberikan kemudahan pupuk serta sarana dan prasarana lainya.
"Ini merupakan kerja keras yang sangat positif dan saya sampaikan kepada Bapak Presiden bendungan ini proyek strategis karena terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian termasuk beras, jagung, dan lain sebagainya," ucapnya.
Sebagai informasi, target luas tanam jagung di Provinsi Gorontalo mencapai 356 ribu hektare dengan produksi jagung mencapai 1,5 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1 juta ton. Dengan kondisi tersebut, Provinsi Gorontalo siap berkontribusi memenuhi kebutuhan nasional.
(*)
Advertisement