Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an LP3IA, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengisahkan bahwa Malaikat Izrail, sosok yang bertugas pencabut nyawa justru merasakan sakit yang luar biasa, saat mencabut nyawanya sendiri.
Gus Baha mengisahkan Malaikat Izrail yang kesakitan saat mencabut nyawanya sendiri, diunggah dalam Youtube channel @kangsantri1261.
Untuk diketahui, Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup. Malaikat Izrail akan datang untuk mencabut nyawa makhluk yang sudah ditakdirkan meninggal hari itu.
Gus Baha dalam kesempatan tersebut menggambarkan percakapan antara Allah SWT dengan malaikat Izrail, di mana Izrail merasa telah bertugas mencabut seluruh makhluk bernyawa.
Momen ini terjadi tatkala hari kiamat masih berlangsung.
Menurut Gus Baha, saat itu hanya Malaikat Jibril selain Izrail sendiri yang masih hidup.
"Malaikat Izrail ditanya oleh Allah. Sudah mati semuanya?," ujar Gus Baha.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Malaikat Izrail Merasakan Sakit Luar Biasa
Malaikat Izrail pun menjawab. "Sudah habis, Gusti. Terakhir dia diminta untuk mencabut nyawa malaikat Jibril sebagai panitia hari kiamat," kata Gus Baha.
Malaikat Izrail kembali ditanya. "Sudah habis? Sudah. Allah kemudian bertanya, masih ada ya kamu," ucap Gus Baha.
Malaikat Izrail lupa dengan nyawa sendiri yang tidak dihitung. "Terus gimana ya Rabb?. Cabut sendiri nyawamu".
Setelah mencabut nyawanya sendiri, Malaikat Izrail baru tahu kalau sakitnya luar biasa saat nyawanya dicabut.
"Sejak itu, Izrail baru tahu kalau nyawa itu dicabut sangat sakit. Karena itu, Izrail berjanji akan pelan-pelan mencabut nyawa orang mukmin," kata Gus Baha.
Mengutip tafsirweb.com, kisah Malaikat Izrail mencabut nyawa sendiri itu disebutkan dalam Alquran. Surat Al-An’am Ayat 73
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۖ وَيَوْمَ يَقُولُ كُن فَيَكُونُ ۚ قَوْلُهُ ٱلْحَقُّ ۚ وَلَهُ ٱلْمُلْكُ يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۚ وَهُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْخَبِيرُ
Arab-Latin: Wa huwallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, wa yauma yaqụlu kun fa yakụn, qauluhul-ḥaqq, wa lahul-mulku yauma yunfakhu fi-ụr, 'ālimul-gaibi wasy-syahādati wa huwal-ḥakīmul-khabīr
Artinya: Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Advertisement
Penjelasan Ibnu Katsir
Pada hari kiamat Allah akan nampak bagi seluruh makhluk, dan segala perintah-Nya pasti akan terlaksana, tidak ada yang dapat menghalangi-Nya dan firman-Nya pasti benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Dialah penguasa segala sesuatu.
Pada hari kiamat Allah akan memerintahkan malaikat untuk meniup sangkakala tiupan kedua, maka ruh-ruh akan kembali ke jasadnya masing-masing untuk dimulainya hari perhitungan. Allah Maha mengetahui hal ghaib, terlebih lagi hal yang nampak, Dia Maha Bijaksana dalam menetapkan segala sesuatu dan Maha Mengetahui segalanya.
Ibnu Katsir menerangkan berkaitan dengan ayat tersebut. Allah memerintahkan Malaikat Israfil untuk melakukan tiupan yang membinasakan, lalu Israfil melakukan tiupan yang membinasakan, maka binasalah semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah.
Maka dengan serta merta mereka semuanya mati, lalu malaikat maut datang menghadap kepada Tuhan Yang Mahaperkasa, dan berkata, "Wahai Tuhanku, telah mati semua penduduk langit dan bumi kecuali siapa yang Engkau kehendaki."
Allah Swt. —Yang Maha Mengetahui siapa yang masih hidup— berfirman, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih hidup adalah Engkau Yang Mahakekal dan tidak akan mati, para malaikat penyangga ' Arasy, Jibril, Mikail, dan saya." Maka Allah berfirman, "Hendaklah Jibril dan Mikail mati."
Lalu Allah menyuruh 'Arasy berbicara, maka 'Arasy bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah Jibril dan Mikail harus dimatikan?" Allah Swt. berfirman, "Diamlah kamu, karena sesunguhnya Aku telah menetapkan mati atas semua makhluk yang ada di bawah 'Arasy-Ku." Lalu Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail mati.
Kemudian malaikat maut datang menghadap Tuhan Yang Mahaperkasa, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, Jibril dan Mikail telah mati." Allah berfirman, Dia lebih mengetahui siapa yang masih hidup saat itu, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih ada ialah Engkau Yang Hidup Kekal yang tidak akan mati, malaikat-malaikat penyangga Arasy, dan saya sendiri." Allah berfirman, "Hendaklah semua malaikat penyangga 'Arasy mati." Maka semuanya mati. Lalu Allah memerintahkan 'Arasy untuk mengambil sangkakala dari Malaikat Israfil.
Malaikat maut datang menghadap, lalu berkata, "Wahai Tuhanku, semua malaikat penyangga' Arasy-Mu telah mati." Allah Swt. berfirman, Dia Maha Mengetahui siapa yang masih hidup, "Siapakah yang masih hidup?" Malaikat maut menjawab, "Yang masih ada adalah Engkau yang Hidup Kekal dan tidak akan mati, dan saya sendiri."
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul