Warga Rusia Jilat Cangkang Telur di Supermarket Gara-gara Dijanjikan Uang Ganti Rugi Jika Sakit

Pihak supermarket awalnya menjanjikan akan memberikan kompensasi jika ada yang terbukti mengalami keracunan akibat produk yang dijualnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Mei 2024, 19:10 WIB
Ilustrasi Supermarket (pixabay.com)

Liputan6.com, Moskow - Siapa sangka bahwa niat baik dari sebuah supermarket justru berujung membuat pembelinya melakukan hal di luar nalar?

Hal ini terjadi di Rusia, setelah pemilik jaringan supermarket Zhiznmart yang berbasis di Yekaterinburg mengumumkan akan memberikan uang senilai 1 juta rubel atau sekitar Rp181 juta jika ada pelanggannya yang terbukti keracunan makanan setelah mengonsumsi produk dari tokonya.

Promo tersebut awalnya dilakukan karena ada 18 orang yang dirawat di rumah sakit karena keracunan makanan. Akhirnya, sejumlah pemasok barang menolak bekerja sama dengan supermarket tersebut karena takut diaudit oleh badan pelindungan konsumen, Rospotrebnadzor.

Lantaran hal tersebut, pemilik Zhiznmart pun memberikan pengumuman yang cukup fenomenal. Di mana pihaknya berjanji akan memberikan kompensasi sebesar 1 juta rubel kepada setiap orang yang terbukti keracunan karena produknya.

Namun, pengumuman tersebut justru mengakibatkan hal yang tak diharapkan.

Sejumlah orang rela menjilati kulit telur yang dijual di rumah sakit, berharap mereka akan keracunan dan mendapat kompensasi yang dijanjikan.

"Sejauh yang saya pahami, menurut informasi terbaru, Rospotrebnadzor dan rumah sakit setempat dibanjiri dengan klaim keracunan makanan terkait Zhiznmart tanpa bukti kuat," kata pendiri Zhiznmart, Ivan Zaichenko, seperti dilansir Oddity Central, Kamis (30/5/2024).

 

2 dari 3 halaman

Demi Satu Juta Rubel

Ilustrasi Supermarket (pixabay.com)

Zaichenko menyebut bahwa laporan tersebut terkait dengan uang kompensasi yang dijanjikan sebelumnya. 

"Masyarakat mengeluh tentang segala hal, tentang makanan yang disiapkan beberapa hari lalu di pabrik yang telah diperiksa dan lulus semua tes, dan tentang makanan yang mereka makan pada bulan April. Secara tidak resmi, hal ini terkait dengan janji kompensasi sebesar satu juta rubel," lanjutnya.

Ia juga mengatakan, "Jika kami dinyatakan bersalah dalam salah satu dari 18 kasus yang saat ini sedang diselidiki oleh Rospotrebnadzor, saya ingin berbuat baik dan memberikan kompensasi kepada orang-orang yang benar-benar terkena dampak masalah yang kami ciptakan."

Demi mengantisipasi semakin banyak orang yang melakukan hal nekat untuk mendapatkan imbalan uang, Zaichenko mengklarifikasi bahwa satu-satunya orang yang berhak menerima kompensasi sebesar 1 juta rubel adalah 18 orang yang awalnya dirawat karena keracunan makanan. Sementara itu, orang lain yang mengaku-ngaku keracunan makanan akan diabaikan.

3 dari 3 halaman

Wanita Taiwan Nekat Simpan Jasad Demi Uang Pensiunan

Ilustrasi jenazah atau mayat. (Unsplash)

Kisah nekat lainnya juga terjadi di Taiwan, di mana seorang wanita diduga menyembunyikan jasad sang ayah selama bertahun-tahun di rumah. Alasannya, demi masih bisa mengklaim tunjangan pensiun dari seorang mantan anggota militer.

Wanita asal Kota Kaohsiung itu diketahui telah tinggal bersama ayahnya selama lebih dari 50 tahun, sementara ibunya telah meninggal lebih dulu.

Kecurigaan polisi pertama kali muncul pada bulan November tahun 2023 lalu ketika dia didenda 60.000 dolar Taiwan atau sekitar Rp29 juta karena tidak mengizinkan petugas kesehatan masuk ke dalam rumahnya untuk menyempotkan cairan pencegah demam berdarah.

Selengkapnya di sini... 

Infografis Ragam Tanggapan Dugaan Banyak Crazy Rich Terlibat Pencucian Uang. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya