Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh LawnStarter menobatkan Houston, Texas, sebagai kota paling kotor di Amerika Serikat (AS). Peringkat itu menggeser Newark, New Jersey dari posisi teratas dari tahun sebelumnya.
Kota New York yang terkenal kotor, bahkan tidak masuk 10 besar. Kota ini berada di posisi ke-12. Meskipun Big Apple berhasil lolos dari predikat paling kotor, mereka masih bergulat dengan masalah sampah dan hama.
Advertisement
Mengutip dari laman New York Post, Kamis (30/5/2024), predikat baru yang diterima Houston sebagai kota paling kotor merupakan penilaian dari kualitas udaranya yang buruk. Selain itu, infrastruktur yang buruk, dan banyaknya hama yang menyerang rumah menambah minus kota tersebut.
Situs kembaran LawnStarter, PestGnome, menarik data yang menunjukkan bahwa Houston memiliki masalah kecoa yang paling parah, dan kota ini dipenuhi dengan makhluk-makhluk menyeramkan. Tapi bukan hanya Houston, kota-kota di selatan Amerika tampaknya menjadi surga bagi kecoak.
Kota San Antonio, Texas dan Tampa, Florida, bergabung dengan Houston di tiga besar serangan kecoak. Kota-kota lain di Amerika sebenarnya juga memiliki masalah kebersihan serupa
Hindari kota Boston, Philadelphia, dan Baltimore, karena kota-kota ini menempati urutan teratas dalam daftar rumah yang dipenuhi hewan pengerat. Meskipun California menghabiskan banyak uang untuk upaya pembersihan, beberapa kota di California pun masih memiliki peringkat yang buruk.
Kualitas Udara Buruk dan Kontaminasi Air
San Bernardino, yang terkenal sebagai "ketiak" California, menempati peringkat keempat paling kotor karena kualitas udaranya yang buruk. Riverside dan Ontario, juga di wilayah metro LA, memiliki status udara buruk, kini dipenuhi dengan gudang-gudang yang penuh polusi yang menggantikan kebun jeruk dan kebun anggur.
San Francisco, bagaimanapun, bersinar sebagai permata yang lebih bersih di California. Dengan pembersihan jalan sebesar 72,5 juta dolar AS pada 2019 dan anggaran tambahan sebesar 16,7 juta dolar pada 2023, kota ini termasuk dalam separuh kota-kota di AS yang lebih bersih.
Namun hal ini belum memperhitungkan meningkatnya jumlah tunawisma dan epidemi narkoba yang dihadapi kota ini. Udara kotor bukan satu-satunya masalah, kontaminasi air minum merajalela di wilayah barat daya.
Kecuali Salt Lake City, setiap kota besar di barat daya melanggar Undang-Undang Air Minum yang Aman pada tahun 2020. Las Vegas, yang menduduki peringkat ke-19 sebagai kota terkotor secara keseluruhan, memiliki air paling tidak aman di wilayah tersebut.
Advertisement
Kota Terbersih di Amerika Serikat
Warga Ohio punya kebiasaan membuang puntung rokok. Dengan lima kota di Ohio yang memiliki jumlah perokok tertinggi, negara bagian ini sedang berjuang melawan serangan gencar rokok bekas, meskipun ada kampanye lokal yang mendesak penduduknya untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Yang mengejutkan, banyak kota terbersih berada di pesisir, dengan Virginia Beach berada di puncak daftar. Namun, berada di dekat perairan bukanlah jaminan kebersihan, seperti Fremont, California, dan Winston-Salem, North Carolina, juga termasuk di antara kota-kota paling bersih meskipun lokasinya berada di pedalaman.
Dalam kesimpulan, Houston, Texas, telah dinobatkan sebagai kota paling kotor di Amerika Serikat, dengan masalah udara buruk, hama, dan kecoa yang parah. Namun, tidak hanya Houston yang memiliki masalah kebersihan, beberapa kota lain di Amerika juga menghadapi tantangan serupa. Di sisi lain, ada juga kota-kota yang telah berhasil menjaga kebersihan mereka dengan baik, terutama di pesisir.
Amerika Makin Ramah Muslim
Meski beberapa kota di Amerika mendapat predikat buruk soal kebersihannya, tapi Amerika Serikat sudah lebih ramah Muslim. Amerika menawarkan perjalanan dan makanan yang halal untuk para Muslim agar mereka dapat bepergian tanpa mengganggu kewajiban agama mereka.
Jumlah Muslim di Amerika dilaporkan semakin meningkat, oleh karena itu makin banyak pula makanan halal dan tempat ibadah yang tersedia di negeri tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Shahed Amanullah selaku Penasihat Perjalanan Halal dari AS yang juga mantan Penasihat Senior Departemen Luar Negeri AS untuk Komunitas Muslim Global.
"Sejak tahun 2.000-an, jumlah masjid di Amerika telah meningkat tiga kali lipat. Sekarang, kita memiliki sekitar 4.000 masjid dan pusat Islam di Amerika," papar Shahed dalam diskusi yang digagas Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Indonesia bertema Halal Travel di AS yang bertajuk "Exploring Muslim-Friendly Travel in the USA" di @america pada Rabu, 24 April 2024.
Menurut Shahed, Muslim di Amerika memiliki ciri khas dan tidak ada yang mendominasi satu sama lain. Mereka merasa setara. "Muslim di Amerika sedang mengembangkan identitas Amerika yang multikultural dan unik bagi mereka sendiri. Jadi tidak ada satu kelompok etnis yang dominan dalam masyarakat Muslim Amerika," sebut Shahed dalam acara yang bertujuan untuk menyoroti makanan halal, fasilitas ibadah, dan tempat-tempat Islami yang tersedia di Amerika Serikat.
Advertisement