Liputan6.com, Jakarta Garuda Indonesia mengakui, insiden pesawatnya yang terbakar di Makassar saat mengangkut jemaah haji akan menjadi pembelajaran.
Maka dari itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio mengatakan, pihaknya sudah membuat langkah mitigasi dengan menyiagakan pesawat cadangan.
Advertisement
“Secara keseluruhan kita standby satu pesawat cadangan,” tutur Prasetio saat ditemui di Aceh usai melepas kloter haji, Kamis (30/5/2024).
Prasetio menjelaskan, penerbangan jemaah haji total ada ada 9 embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Jakarta, Balikpapan, Padang, Banjarmasin Makassar, Lombok, dan Solo. Total, ada 14 pesawat tipe berbadan lebar untuk dioperasionalkan.
“Secara keseluruhan kita standby jadi ada 1 pesawat cukup (untuk 9 embarkasi),” jelas Prasetio.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah II, Aryani Satyamurni menyampaikan penerbangan kloter pertama yang dilayani Garuda Indonesia telah berjalan lancar.
Menurut dia, hal itu turut ditunjang oleh berbagai kesiapan operasional Garuda Indonesia serta sejumlah rangkaian pemeriksaan oleh para inspektur dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan.
"Para Inspektur yang bertugas memastikan kelaikan pesawat udara dengan melakukan pemeriksaan meliputi aspek kelaikan pesawat udara, kelengkapan dokumen pesawat udara, dan memeriksa lisensi serta memastikan kondisi kesehatan pilot dan crew (awak kabin) yang bertugas dalam kondisi prima,” ujar Aryani.
Sebagai informasi, dalam fase keberangkatan ibadah haji tahun 1445H/2024M yang dilayani melalui Embarkasi Banda Aceh, Garuda Indonesia dijadwalkan akan menerbangkan 12 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jemaah calon haji yang diangkut sedikitnya sekitar 4.695 jemaah haji dengan jadwal keberangkatan terakhir pada tanggal 10 Juni 2024 pukul 11.05 WIB.
Pada kloter pertama, Rabu (29/5), secara keseluruhan Garuda Indonesia telah menerbangkan sekitar 193 kloter dengan jumlah jemaah mencapai sedikitnya sekitar 68.952 orang menuju ke Tanah Suci.
Garuda Indonesia Pastikan Pesawat Sewa Penerbangan Haji Sudah Dicek
Garuda Indonesia mengakui, insiden pesawatnya yang mengangkut jemaah haji akan menjadi pembelajaran. Menurut Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio pesawat yang mengalami insiden adalah barang sewa yang disediakan khusus untuk ibadah haji.
"Kejadian di Makassar itu kita yang sewa, (boeing) 747. (Karena) 80 persen itu kita loan (sewa)," kata Prasetio saat ditemui di Aceh usai melepas kloter haji, Kamis (30/5/2024).
Prasetio menjelaskan, meski mayoritas pesawat sewa atau dry lease, instrumen lainnya disediakan dari pihak Garuda Indonesia atau wet seperti aircraft, kru, maintenance, dan insurance.
"Tapi untuk kru pasti (internal) untuk menjaga services itu kombinasi khusus," jelas dia.
Advertisement
Berkonsultasi dengan DKPPU
Prasetio juga memastikan, Garuda Indonesia terus berkonsultasi dengan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Tujuannya, agar pemerintah juga mengetahui pesawat yang disewa Garuda Indonesia tetap patut dan layak.
"Karena memang walaupun sewa, tentunya kita melalui proses compliance (kepatuhan). Checking oleh DKKPU, kita selalu berkonsultasi menjaga kualitas ini agar di kemudian hari menjadi pembelajaran dan tidak mengganggu layanan jemaah haji," tegas Prasetio.
Prasetio menjamin, kepercayaan pemerintah akan dibuktikan dengan perbaikan kualitas layanan Garuda Indonesia. Sebab, sudah hampir 70 tahun Garuda Indonesia selalu dipercaya untuk melayani jemaah haji Tanah Air menuju Tanah Suci.
"Jadi agar mereka nyaman dan aman terbang itu kita siapkan layanan terbaik buat mereka dan ini untuk menjaga kepercayaan pemerintah kepada Garuda yang sudah hampir 70 tahun melayani penerbangan haji," tandas Prasetio.