Liputan6.com, Cirebon Kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon masih menyita perhatian publik. Bahkan, kasus yang terjadi pada tahun 2016 silam tersebut sudah sampai di telinga Presiden Jokowi.
Mendengar informasi tersebut, Kartini orang tua Pegi Setiawan yang dituduh menjadi otak dari pembunuhan pasangan sejoli Cirebon itu memberi respons. Ia mengaku senang denga respons yang disampaikan Presiden Jokowi untuk mengawal kasus tersebut secara transparan.
"Saya merasa senang karena Presiden Jokowi mau merespons kasus ini harapan saya semoga Pak Jokowi mau membantu keluarga yang tidak mampu ini. Membebaskan anak saya dari semua tuduhan ini," kata Kartini kepada media, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga
Advertisement
Kepada media, Kartini meyakinkan kepada Presiden Jokowi bahwa anaknya Pegi Setiawan tidak bersalah. Saat itu, katanya, sang anak sedang bekerja bersama ayahnya di Bandung.
Kartini menyebutkan, Pegi merupakan tulang punggung keluarga yang membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Bahkan, kata dia, Pegi mampu membiayai sekolah adiknya hingga tamat SMK.
"Pegi tidak bersalah Pegi adalah tulang punggung kami jadi saya mohon kepada pak Jokowi untuk membebaskan anak saya karena saya orang tidak mampu tidak mengerti apa-apa," ujar Kartini.
Kartini menegaskan bahwa sosok Pegi bukan bagian dari DPO yang sempat dirilis Polda Jabar. Pegi juga tidak mengubah identitas sejak bekerja hingga saat ini.
Bantah Ganti Identitas
Kartini menyebutkan, terkait perubahan identitas menjadi nama Robi itu hanya ingin disebut anak gaul. Ia mengatakan, Pegi dan Robi adalah dua orang yang berbeda namun masih satu keluarga.
"Robi itu adiknya Pegi dia pernah saya tanya kenapa ganti identitas biar jadi anak gaul katanya. Padahal di KTP masih sama jadi soal mengubah identitas itu bohong," ujar Kartini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus pembunuhan Vina Cirebon. Jokowi memerintahkan Kapolri Listyo untuk membuka kasus tersebut secara transparan.
"Tanyakan kepada Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada. Ya," jelas Jokowi di Pasar Lawang Utara, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Kamis (30/5/2024).
Advertisement