Transformasi Digital Pemerintah, Menteri PANRB Sambangi Diaspora di Silicon Valley AS

GovTech Indonesia yang diberi nama INA Digital merupakan penyelenggara keterpaduan ekosistem digital pemerintah Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Mei 2024, 16:00 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Silicon Valley, Amerika Serikat (AS). Kunjungan ini untu kbertemu para doaspora. (Dok Kementerian PANRB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyambangi para diaspora Indonesia yang bekerja di Silicon Valley, Amerika Serikat.

Dari pusat teknologi yang berlokasi di wilayah teluk San Francisco itu, Anas berdialog tentang pemerintah Indonesia yang mulai memasuki babak baru transformasi digital melalui penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan pembentukan Government Technology (GovTech) Indonesia (INA Digital).

"Mereka anak-anak hebat Indonesia. Saya bercerita kepada mereka bahwa bapak Presiden baru saja meluncurkan GovTech Indonesia," ujar Anas dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).

Pelaksanaan SPBE di Indonesia telah diakselerasi dan sejalan dengan best practices di dunia. Salah satunya dengan membentuk INA Digital sebagai penyelenggara keterpaduan ekosistem layanan digital Pemerintah RI yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

GovTech Indonesia yang diberi nama INA Digital merupakan penyelenggara keterpaduan ekosistem digital pemerintah Indonesia. INA Digital bertanggung jawab untuk menyelenggarakan aplikasi dan keterpaduan SPBE untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih berkualitas, terpercaya, dan efisien.

Di Silicon Valley, Anas mengaku telah mempelajari ilmu yang nantinya bisa diterapkan dalam ekosistem digital Indonesia. INA Digital menjadi gerbang baru bagi pemerintah Indonesia untuk penerapan teknologi di sektor pemerintahan dan pelayanan publik.

"Mudah-mudahan dengan GovTech ini ke depannya Indonesia lebh terintegrasi sistem layanan publiknya," imbuh Anas.

 


Budaya Kerja

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Silicon Valley, Amerika Serikat (AS). Kunjungan ini untu kbertemu para doaspora. (Dok Kementerian PANRB)

Anas mengungkapkan, kurang lebih ada 60 warga Indonesia yang bekerja di kantor Google. Salah satunya adalah Alif Raditya, seorang software engineer pada bagian Google Web Crawler.

Alif berkisah, budaya kerja di Google bersifat kolaboratif, serta adanya kebebasan untuk mencoba hal-hal baru diluar tugas pokok mereka. "Kami sering kolaborasi dengan tim artificial intelligent (AI), dan ada kebebasan untuk mencoba produk lain yang tidak berhubungan dengan tugas utama," ungkap Alif.

Anas lantas mengapresiasi pemuda Indonesia yang bekerja di pusat inovasi teknologi berkelas dunia itu. Area ini adalah lokasi lahirnya perusahaan raksasa seperti Google, Apple, Meta, hingga Tesla, perusahaan otomotif milik Elon Musk.

Ia berharap kemampuan mereka di Silicon Valley bisa ditularkan ke Tanah Air. "Banyak anak-anak hebat dari Indonesia yang punya peran tidak kecil di perkembangan Google, semoga ilmu mereka nantinya dapat berguna pula bagi transformasi digital di Indonesia," pungkas Anas.


Jokowi Luncurkan INA Digital: Jalan Tol Digitalisasi Pelayanan Publik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI dan Polri Tahun 2024 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang diberi nama INA Digital dalam rangkaian acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024). 

GovTech merupakan lembaga yang akan bertugas menggerakkan keterpaduan layanan digital pemerintah yang selama ini tersebar di ribuan platform/aplikasi.

Jokowi mengatakan, pentingnya integrasi berbagai aplikasi dan layanan digital pemerintah ke dalam portal pelayanan publik dan portal administrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Ia juga menyinggung ada 27.000 aplikasi yang ada di lingkup pemerintah, dari pusat sampai daerah, yang perlu diintegrasikan.

"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, kita harus memperkuat Digital Public Infrastructure, semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik. Kita juga harus memperkuat transformasi GovTech yang kita namakan INA Digital," ujar Jokowi.

 


Percepatan Transformasi

RI 1 menyampaikan, lahirnya INA Digital merupakan langkah awal percepatan transformasi layanan digital pemerintahan Indonesia.

"Setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus bersama-sama melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data. Tidak boleh lagi merasa data yang dipunya miliknya sendiri. Tidak akan maju kalau masih seperti itu. Tinggalkan praktik dan mindset lama," ujar Jokowi.

Pada kesempatan sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menekankan, pasca-peluncuran INA Digital, keterpaduan layanan digital pemerintah akan dikebut. 

Beberapa layanan prioritas akan dipadukan dalam satu portal pelayanan publik yang bakal diluncurkan pada September 2024. Layanan prioritas yang dalam tahap akan dipadukan meliputi sektor pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, pembayaran digital, identitas digital, SIM online, izin keramaian, dan layanan aparatur negara.

Infografis 20 Negara Ekonomi Terbesar Dunia 2023 Versi IMF. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya