Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Proximity Indonesia mengatakan bakal ada tiga poros koalisi partai politik (Parpol) di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia Whima Edy Nugroho menyebut, poros-poros itu dinilai tak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Advertisement
"Ada kemungkinan ada 3 poros koalisi yang akan terbentuk dalam pemilihan gubernur Jakarta nanti pada November," kata Whima usai konferensi pers di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (30/5/2024).
Poros pertama, kata Whima akan terbentuk dari gabungan parpol dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Menurut Whima, Ridwan Kamil (RK) menjadi kandidat bakal calon gubernur (cagub) terkuat yang berpotensi diusung parpol koalisi KIM.
"Mungkin dia akan berpasangan dengan kandidat yang berasal dari parpol di KIM bisa berasal dari Partai Gerindra misalnya Ahmad Riza Patria atau Budisatrio Djiwandono. Itu poros koalisi pertama dari survei yang kita selenggarakan," jelas dia.
Kemudian, kata Whima koalisi yang kedua kemungkinan akan muncul dari parpol pemenang pemilihan legislatif (Pileg) 2024, yakni PKS. PKS dinilai akan mengusung kandidatnya sendiri.
"Sebagai pemenang Pemilu di DPRD Jakarta kemungkinan akan mencalonkan calonnya istilahnya mempunyai kandidat tersendiri," ujarnya.
"Dari beberapa yang disebutkan, kemungkinan nama Anies masih menjadi salah satu kandidat kuat yang akan dicalonkan oleh PKS," lanjutnya.
PKS Bisa Berkoalisi dengan NasDem
Whima menyatakan, PKS bisa berkoalisi dengan Partai NasDem. Pasalnya, kata Whima PKS dan NasDem sudah pernah mempunyai hubungan yang telah terjalin.
"Ketika melakukan koalisi pada saat Pilpres di Koalisi Perubahan, bisa jadi Anies akan menggandeng tokoh dari partai nasdem yang berdasarkan survei ternyata yang paling kuat adalah Ahmad Sahroni," kata Whima.
Lalu, lanjut Whima poros ketiga kemungkinan akan dibentuk oleh PDI Perjuangan (PDIP). Dengan perolehan 15 kursi di Pileg 2024, PDIP diprediksi juga akan mengupayakan bisa mencalonkan kandidatnya sendiri untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Mungkin ada kemungkinan PDIP bergabung dengan PKB mengusung Ahok dan Ida Fauziyah atau Ahok dengan kader PKB lainnya misalnya," ucap dia.
Advertisement