Warga India Bertahan di Tengah Gelombang Panas, Suhu Bisa Mencapai 50 Derajat Celcius

Uzma Kagzi, seorang wisatawan dari Gujarat yang berkunjung ke New Delhi mengatakan bahwa ia harus mengenakan topi saat beraktivitas di luar ruangan. Suhu terasa sangat panas.

oleh Tim Global diperbarui 30 Mei 2024, 19:40 WIB
Di Varanasi pada tanggal 29 Mei 2024, suhu mencapai 52,3 derajat Celcius (126,1 Fahrenheit). (Niharika KULKARNI/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Warga yang tinggal di kawasan utara India harus menghadapi gelombang panas yang tidak berhenti dalam beberapa minggu terakhir.

Gelombang panas ini bahkan memaksa sekolah-sekolah tutup di sejumlah tempat dan juga dinilai bisa meningkatkan risiko heat stroke bagi pekerja yang beraktivitas di luar ruangan.

Departemen Cuaca India memperkirakan suhu panas bertahan di seluruh kawasan dalam beberapa hari ke depan dan menempatkan sejumlah negara bagian dalam kewaspadaan tinggi, dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (30/5/2024).

Uzma Kagzi, seorang wisatawan dari Gujarat yang berkunjung ke New Delhi mengatakan;

"Saya memakai topi untuk melindungi kepala, karena kepala saya terasa sakit akibat panas. Anak perempuan saya juga merasa sakit. Dia sudah minum obat selama beberapa hari."

Beberapa bagian di ibu kota India melaporkan suhu hingga 49,9 derajat Celsius pada Selasa (28/5).

Lalu, biro cuaca mengatakan bahwa suhu tersebut sembilan derajat lebih tinggi dari perkiraaan.

Negara bagian di dekatnya, Punjab dan Haryana, juga mengalami lonjakan suhu, di mana satu tempat di Rajasthan mencapai suhu 50 derajat Celsius.

India menyatakan sebuah gelombang panas, ketika suhu berada di atas 45 derajat Celsius.

“Karena panas, kondisi kami menjadi lebih buruk dari yang sudah buruk. Tidak ada kelegaan, bahkan kadang-kadang dari tempat teduh. Saya harus meminum air lima sampai enam liter di siang hari," kata Satish Kumar, seorang sopir.

 


Suhu Panas Terjadi Saat Pemilu India

Gelombang panas semakin parah pasca ibukota Delhi mencatat suhu tertinggi mereka di nyaris 50 derajat Celcius. (Arun SANKAR/AFP)

Panas ekstrem di India utara telah bertepatan dengan pemilu selama enam pekan, yang menaikkan risiko kesehatan karena orang-orang harus antre panjang untuk memberikan suara mereka. Pemungutan suara sendiri berakhir pada Sabtu (1/6).

Cuaca panas biasanya melanda sebagian besar wilayah India pada April, Mei dan Juni, sebelum hujan dari musim hujan datang untuk membawa suhu lebih sejuk.

Tetapi panas ekstrem secara cepat menjadi krisis kesehatan di India, dengan kondisi cuaca hangat menjadi lebih buruk dalam satu dekade terakhir dan biasanya diiringi dengan kekurangan air yang parah.

Infografis Suhu Panas dan Gerah Melanda Sejumlah Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya