Sambangi Berau, Wamenaker Puji Politeknik Sinar Mas Berau Coal

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor memuji Politeknik Sinar Mas Berau Coal sebagai pendidikan vokasi di utara Kalimantan Timur.

oleh Abdul Jalil diperbarui 06 Jun 2024, 14:33 WIB
Wamenaker Afriansyah saat berkunjung ke Politeknik Sinar Mas Berau Coal dalam rangkaian kunjungan kerja ke Kabupaten Berau.

Liputan6.com, Berau - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor sambangi PT Berau Coal dalam rangka kunjungan kerja ke Kabupaten Berau, Selasa (28/5/2024).  Di kabupaten ini, Afriansyah sambangi Politeknik Sinar Mas Berau Coal dan Berau Cocoa.

Dia mengapresiasi upaya PT Berau Coal dalam mengelola sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi, yaitu Politeknik Sinar Mas Berau Coal. Selain itu, apresiasi juga diberikan untuk pengembangan potensi Sumber Daya Alam Berkelanjutan (SDA), yakni Kakao melalui Berau Cocoa.

Politeknik Sinar Mas Berau Coal hadir menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi para pembelajar serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Berau yang unggul. Menurut Afriansyah, hal ini telah sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempersiapkan SDM yang lebih berdaya saing di dunia kerja.

“Program yang dilakukan Berau Coal sudah sejalan dengan pemerintah. Politeknik Sinar Mas Berau Coal ini sangat berdampak pada dunia pendidikan, saya sudah mendatangi lab nya, workshop serta bertemu dengan mahasiswanya. hal ini merupakan pengembangan yang luar biasa,” ucapnya

Dirinya berharap akan ada penambahan ataupun peningkatan fasilitas belajar yang lebih baik. Sehingga mahasiswa dapat belajar dengan lebih nyaman lagi.

Selain itu, Afriansyah juga mengapresiasi upaya yang dilakukan  PT Berau Coal dalam mendukung kemandirian masyarakat. Selain melalui pendidikan vokasi juga melalui bidang usaha lain, seperti Kakao Berau.

“Berau ini terkenal dengan penghasil coklat sejak tahun 1970-an. Sehingga pertanian coklat memiliki potensi,” ujarnya.

Dirinya berpesan, olahan cokelat Berau harus dikembangkan sampai menghasilkan produk-produk yang berkemasan menarik sesuai standar konsumsi kelas dunia sehingga memiliki daya saing di tingkat internasional.

“Terkadang, kalau kita keluar negeri oleh-olehnya cokelat, jangan-jangan cokelatnya dari Berau," tuturnya.

“Harapannya perekonomian di Berau bisa meningkat. Seperti yang kita kunjungi ini adalah Berau Coal yang sedang mengembangkan usahanya di bidang perkebunan kakao,” sambungnya.


Maksimalkan Potensi Alam Terbarukan

Wamenaker Afriansyah saat melihat pengolahan kakao yang jadi binaan PT Berau Coal.

General Manager License and Corporate Communication PT Berau Coal, Yoyok Pramono mengatakan, PT Berau Coal mempunyai rencana untuk memaksimalkan potensi alam terbarukan bersama masyarakat Berau, salah satunya adalah Kakao.

“Kita ingin mengembalikan kepada kondisi alam, meski tidak bisa sepenuhnya sempurna,” kata Yoyok.

Upaya itu antara lain dengan mengubah lahan bekas pertambangan menjadi lahan produktif, termasuk perkebunan kakao. Selain itu, Yoyok menjelaskan tanaman endemik Berau juga akan ditanam.

“Nanti kita juga akan menanam tanaman jenis lain yang endemi khusus yang tumbuh di Berau. Misalnya pepohonan seperti meranti, ulin dan sebagainya,” ungkapnya.

Melalui kakao dapat memberikan dampak yang positif untuk kesejahteraan, khususnya mengembangkan kegiatan usaha masyarakat

“Kami berterima kasih atas kunjungan pak Wamenaker yang sangat bermakna untuk kami. Harapannya kami juga bisa mendapat dukungan dari pemerintah pusat untuk pengembangan usaha yang dilakukan disini,” ucapnya.

Rokhdi, salah satu petani kakao binaan PT Berau Coal mengatakan, pembinaan oleh PT Berau Coal sudah sangat membantunya. Sejak dahulu  Kabupaten Berau sudah terkenal sebagai penghasil komoditas Kakao yang populer.

“Kami para petani merasa terbantu dari segi pemasaran yang dibantu oleh pihak ketiga dalam hal ini PT Berau Coal melalui Berau Cocoa,” ujar Rokhdi,

Pria asal Kampung Rantau Panjang tersebut mengatakan, dahulu pemasaran kakao hanya di Tawau, Malaysia atau di Ujung Pandang atau Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, sekarang di dalam Kabupaten Berau sendiri sudah memiliki pembeli dan mengelola langsung yaitu, Berau Cocoa.

“Dengan adanya Berau Cocoa ini para petani kakao tidak kesulitan lagi dalam  pemasaran atau pembeli. Kita bisa jual langsung ke Berau Cocoa ini,” ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya