Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah AS turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga minyak dunia berada pada bulan terburuk tahun ini, karena permintaan bensin melemah imbas musim mengemudi di musim panas sekarang sedang berlangsung.
Dikutip dari CNBC, Jumat (31/5/2024), harga minyak mentah AS turun 4,9% di bulan Mei dan menjadi yang terburuk sejak Desember 2023. Sementara itu, harga minyak Brent turun 6,8% bulan ini, menempatkan patokan harga minyak global tersebut pada laju negatif pertama dalam lima bulan terakhir.
Advertisement
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli dipatok USD 77,91 per barel, turun USD 1,32 atau 1,67%. Sampai saat ini, harga minyak AS tersebut naik 8,74%.
Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak Juli dipatok USD 81,86 per barel, turun USD 1,74 atau 2,08%. Hingga saat ini patokan harga minyak global tersebut naik 6,2%.
Stok bensin AS meningkat sebesar 2 juta barel pada minggu lalu karena permintaan turun sebesar 166.000 barel per hari menjelang liburan Memorial Day. Sedangkan konsumsi rata-rata harian bensin mencapai 8,6 juta barel per hari, turun 1,4% dari periode tahun lalu.
Menurut Analis Energi di Barclays Amarpreet Singh, harga minyak diperdagangkan dalam kisaran yang ketat selama sebulan terakhir karena persediaan telah stabil. Namun, data ekonomi yang lemah menunjukkan risiko penurunan lebih lanjut.
Sementara itu, kata Singh, permintaan minyak di Tiongkok tampaknya telah melemah pada kuartal pertama.
Investor sekarang menantikan data inflasi pada hari Jumat dan pertemuan penting OPEC+ pada hari Minggu yang akan meninjau tingkat produksi negara di organisasi tersebut.
Anggota OPEC+ sedang berdiskusi untuk mempertahankan pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir tahun, kata sumber kepada Reuters menjelang pertemuan.
Harga Minyak Loyo di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Kemarin, harga minyak stabil setelah melemah pada Rabu, 29 Mei 2024 dengan sentimen investor yang hindari risiko yang lebih luas mengimbangi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sebelum pertemuan pasokan OPEC+ pada Minggu.
Mengutip Yahoo Finance, Kamis (30/5/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati USD 79 per barel setelah turun 0,8 persen pada sesi sebelumnya. Harga minyak WTI susut 0,15 persen ke posisi USD 79,11. Sementara itu, harga minyak Brent mendekati USD 84. Harga minyak tergelincir 0,19 persen ke posisi USD 83,44 per barel.
Adapun harga komoditas mengikuti penurunan obligasi dan saham Amerika Serikat setelah penjualan imbal hasil yang mengecewakan.
Harga minyak telah meningkat tahun ini karena meningkatnya geopolitik dan pembatasan produksi oleh OPEC+ meski prospek permintaan yang melemah di China telah menekan harga selama sebulan terakhir.
Koalisi tersebut, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia dijadwalkan bertemu secara online pada Minggu untuk meninjau kebijakan pasokan dan diperkirakan memperpanjang pengurangan produksi hingga semester II 2024.
Advertisement
Harga Minyak Menguat
Sebelumnya, harga minyak mentah AS naik hampir 3% pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga minyak ini melambung setelah mencatat kerugian minggu lalu karena pasar fokus pada pertemuan penting OPEC+ yang akan datang.
OPEC+ akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu untuk meninjau kebijakan produksinya. Beberapa anggota OPEC+ secara sukarela menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar untuk mendukung harga minyak dunia.
Dikutip dari CNBC, Rabu, 29 Mei 2024, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli mencapai USD 79,83 per barel, naik USD 2,11 atau 2,71%. Sampai saat ini, harga minyak mentah AS ini telah naik 11,4%.