Memilih Pasangan Hidup Menurut Ajaran Islam, Seperti Apa Kriteria Wanita yang Baik?

Kriteria perempuan yang hendak dipilih menjadi istri atau dinikahi telah disebutkan dalam hadits Rasulullah saw. Ada pula 6 macam atau kelompok perempuan yang sebaiknya tidak dijadikan pasangan hidup.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Jun 2024, 09:00 WIB
Kriteria Perempuan yang Baik dan Buruk untuk Dijadikan Pasangan Hidup Menurut Ajaran Islam. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Memilih pasangan hidup tak boleh sembarangan dan terburu-buru. Saat mencari seseorang yang hendak diajak berumah tangga, umat Islam perlu melihat apa saja kriteria pasangan yang baik menurut ajaran agama.

Kriteria perempuan yang hendak dipilih menjadi istri atau dinikahi telah disebutkan dalam hadits Rasulullah saw:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه

Artinya:

“Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw. bersabda: Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung,” (Muttafaqun ‘alaih).  

Berdasarkan hadits tersebut, Rasulullah mengisyaratkan bahwa ada empat kriteria yang menjadi alasan mengapa seorang wanita dipilih untuk dinikahi. Keempat kriteria itu yakni dilihat dari hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Dari keempat kriteria, Rasulullah saw merekomendasikan para pria muslim untuk memilih wanita berdasarkan alasan ketaatannya pada agama.

“Rasulullah merekomendasikan agar memilih wanita atau pasangan yang memiliki pengetahuan agama yang baik, sebab nantinya akan membawa keberuntungan di dunia maupun akhirat,” kata Alumni Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Tasywiquth Thullab Salafiyah (MA NU TBS) Kudus, Ahmad Hanan, mengutip NU Online, Jumat (31/5/2024).


8 Pertimbangan dalam Memilih Pasangan

Sementara, dalam kitab Ihya` ‘Ulumuddin, disebutkan bahwa Imam al-Ghazali menyatakan ada delapan hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pasangan. 

 أما الخصال المطيبة للعيش التي لا بد من مراعاتها في المرأة ليدوم العقد وتتوفر مقاصده ثمانية الدين والخلق والحسن وخفة المهر والولادة والبكارة والنسب وأن لا تكون قرابة قريبة

Artinya:

“Adapun hal-hal menyenangkan kehidupan pasangan rumah tangga yang harus diperhatikan pada perempuan agar akad perkawinan menjadi langgeng dan tujuan perkawinan terpenuhi berjumlah 8 hal: yaitu ketaatan pada agama atau religiositas (kesalehan), akhlak, kecantikan, keringanan mahar, kesuburan, status keperawanan, nasab, dan bukan kerabat dekat,” (Imam al-Ghazali, Ihya` ‘Ulumuddin, [Beirut, Darul Fikr: 2015 M], juz II, hal. 43). 


6 Kelompok Perempuan yang Sebaiknya Tak Dinikahi

Di sisi lain, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, Hadratus Syekh KH M Hasyim Asy’ari dalam karyanya berjudul Dhau`ul Mishbah fi Bayani Ahkamin Nikah menyebutkan, ada enam macam atau kelompok perempuan yang sebaiknya jangan dinikahi. 

 الثامنة – قال بعض العرب : لا تنكحوا من النساء ستة: لا أَنـَّـانَة ولا مَنَّانَة ولا حَنَّانَة، ولا تنكحوا حَدَّاقَة ولا بَرَّاقَة ولا شَدَّاقَة  

Artinya:

“Sebagian orang Arab berkata: ‘Janganlah kamu menikahi 6 macam perempuan, yakni annânah, mannânah, hannânah. Jangan pula kau nikahi perempuan yang haddâqah, barrâqah, dan syaddâqah’,” (Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, Dhau`ul Mishbah fi Bayani Ahkamin Nikah, [Jombang, Maktabah at-Turats al-Islami bi Ma’had Tebuireng Jombang: tanpa tahun], hal. 6).  


Penjelasan Soal 6 Kelompok Perempuan yang Perlu Dihindari

Masih dalam kitab yang sama, pendiri Pesantren Tebuireng Jombang ini memberikan penjelasan tentang enam hal yang disebutkan sebelumnya, yakni:  

Annânah

Annânah adalah sifat perempuan yang banyak mengeluh, mengadu, dan sering membalut kepalanya. Tak ada baiknya menikahi perempuan yang sakit-sakitan dan berpura-pura sakit.

Mannânah

Mannânah adalah perempuan yang punya kebiasaan suka mengungkit-ungkit jasanya pada sang suami. Misalnya berkata, “Aku sudah melakukan ini dan itu untukmu!”

Hannânah

Hannânah adalah perempuan yang merindukan suami yang lain atau merindukan seorang anak dari suami yang lain. Umpamanya ia membayangkan kalau saja suaminya seperti artis fulan atau kalau saja ia memiliki anak dari seorang laki-laki tampan yang ia idolakan. Perempuan dengan perilaku seperti ini mesti dijauhi.

Haddâqah

Haddâqah adalah perempuan yang suka melihat-lihat segala sesuatu lalu menginginkannya dan menuntut sang suami untuk membelinya.

Barrâqah

Barrâqah, mengandung dua makna. Pertama, perempuan yang sepanjang hari selalu bersolek dan merias wajahnya agar terlihat berkilau dengan dibuat-buat. Kedua, perempuan yang suka marah karena makanan. Ia lebih suka makan sendirian dan menganggap bagiannya dalam segala hal cuma sedikit sehingga perlu untuk meminta tambahan.

Syaddâqah

Syaddâqah adalah perempuan yang banyak bicara alias cerewet.

“Perempuan dengan keenam sifat dan perilaku tersebut tidak layak untuk dipilih sebagai pasangan hidup dan kurang mendukung dalam terciptanya kehidupan rumah tangga yang bahagia,” pungkas Ahmad Hanan.

Infografis Tips Cari Cinta di Aplikasi Kencan Online. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya