Cuaca Indonesia Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024: Hujan Guyur Mayoritas Wilayah Siang Nanti

Di akhir pekan pada awal bulan, Sabtu (1/6/2024), pagi hari Indonesia sebagian langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Jun 2024, 23:09 WIB
Di akhir pekan pada awal bulan, Sabtu (1/6/2024), pagi hari Indonesia sebagian langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di akhir pekan pada awal bulan, Sabtu (1/6/2024), pagi hari Indonesia sebagian langitnya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Cuaca hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di Pontianak, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Ambon, Pekanbaru, Manado, dan Medan, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Untuk siang nanti, cuaca Indonesia diprediksi sebagiannya bakal cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Sejumlah wilayah Indonesia yang diprakirakan turun hujan ringan siang nanti di antaranya Serang, Semarang, Banjarmasin, Tarakan, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, dan Ambon lalu hujan sedang di Bandung dan Kendari.

Waspada hujan petir diprediksi bakal ada di langit Gorontalo, Samarinda, Tanjung Pinang, dan Manado siang nanti.

Cuaca malam hari nanti, sebagian wilayahnya diprakirakan berawan, cerah berawan, berawan tebal, kabut, hujan ringan, hujan lebat, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi BMKG guyur Yogyakarta, Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Ternate, Mataram, dan Manado malam nanti.

Waspada hujan lebat malam hari nanti diprakirakan ada di langit Medan dan hujan petir di Tarakan, seperti laporan BMKG dikutip dari laman resminya www.bmkg.go.id.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Denpasar  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Jambi   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Kabut
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Semarang   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pontianak   Hujan Ringan  Berawan  Hujan Ringan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Tarakan   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Pangkal Pinang  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Tanjung Pinang   Hujan Ringan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ambon   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan Tebal
 Ternate   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Mataram   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kupang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Hujan Ringan  Berawan  Berawan
 Mamuju   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Makassar   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Manado    Hujan Ringan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Padang   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Palembang  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Hujan Ringan  Cerah Berawan  Hujan Lebat

BMKG Imbau Waspada, Kekeringan Mulai Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia Juni hingga September 2024

Dengan perubahan batas fleksibilitas harga, diharapkan Bulog bisa menjadi jaring pengaman bagi petani dan harga terjaga dengan baik. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia pada medio Juni hingga September 2024.  

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kondisi tersebut ditandai setelah 19 zona persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau; mulai dari sebagian Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim Meteorologi BMKG mengungkapkan sebagian wilayah lain di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara juga akan memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian atau 30 hari ke depan.

Hal demikian berdasarkan hasil analisa dari tim BMKG yang didapati bahwa Bali, Jawa dan Nusa Tenggara saat ini sudah mengalami hari tanpa hujan sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang dari sebelumnya.

BMKG berkesimpulan dengan demikian kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 ini akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September.

"Sehingga, kesiapsiagaan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendesak perlu terus dilakukan karena juga di sebagian wilayah Indonesia lain beberapa waktu ke depan masih mengalami hujan yang berpotensi berdampak pada bencana hidro-meteorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar dan longsor," kata dia.  

Untuk itu, Dwi mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan prakiraan cuaca dan iklim tersebut kepada Presiden Joko Widodo supaya risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir sekecil mungkin.


Petakan Daerah dengan Potensi Curah Hujan

Warga berlari saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tim Meteorologi BMKG telah memetakan daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50mm per bulan yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan.

Adapun daerah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sulawesi, dan sebagian Maluku dan Papua.

Ia menyebutkan, memperhatikan dinamika atmosfer jangka pendek terkini, masih terdapat jendela waktu yang sangat singkat yang bisa dimanfaatkan secara optimal sebelum memasuki periode pertengahan musim kemarau.

Pihaknya merekomendasikan penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat musim kemarau dan membasahi atau menaikkan muka air tanah pada daerah yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ataupun pada lahan gambut perlu dilakukan sejak dini.

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya