Liputan6.com, Sukabumi - Seorang siswa inisial MPI pelajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban penganiayaan guru olahraga. Insiden itu bermula, saat korban korban tak sengaja menendang bola yang mengenai kepala guru inisial T.
Informasi dihimpun, peristiwa dugaan guru aniaya siswa itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB, di wilayah Cibodas, Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Pihak keluarga melaporkan kejadian dugaan penganiayaan itu ke Polres Sukabumi.
“Melaporkan bahwa kejadian mengenai adik saya yang telah dianiaya oleh guru olahraga. Terus saya ke sini mau melaporkan atas kejadian tadi,” ucap kakak korban, saat dikonfirmasi pada Jumat (31/5/2024).
Baca Juga
Advertisement
Dede menuturkan, akibat kejadian itu adiknya mengalami luka lecet di leher dan tangan. Menurutnya, korban juga sempat dijambak oleh guru tersebut.
“Kronologisnya pas di sekolah kejadiannya nggak sengaja nendang bola kena kepala gurunya. Terus langsung marah ke anaknya, langsung dicekik, dijambak oleh gurunya,” ujarnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Polisi Proses Laporan Keluarga Korban
Paman korban, Junajah Jajah Nurdiansyah menambahkan, pihak keluarga sangat menyayangkan adanya perilaku kekerasan di lingkungan sekolah.
“Proses hukum saja supaya ada keadilan lah dan jangan sampai terulang kembali. Dampaknya kan ke psikolog anak didik, bahwa kalau dikasih guru yg kaya gitu nanti anak-anak malah takut,” kata Jajah.
Dia menyebut, kejadian serupa juga beberapa sempat disampaikan wali murid lainnya. Menurutnya, laporan polisi dilakukan agar kejadian serupa tak terulang.
“Yang jelas keluarga melaporkan itu bukan berarti menjelekkan instansi ya tapi oknumnya itu. Pokoknya dihukum aja lah supaya ada efek jera,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan, membenarkan laporan dugaan penganiayaan itu, dan sedang proses pemeriksaan.
“Ya tadi siang ini kita telah menerima adanya laporan polisi dari orang tua daripada murid tersebut dan kami sedang melakukan proses pemeriksaan dan membawa korban ke rumah sakit guna dilakukan visum,” ujar Ali.
Baca Juga
Advertisement