Naudzubillah, Gus Baha Sebut Anggota Tubuh yang Disiksa Paling Pedih di Hari Kiamat

Gus Baha ungkap anggota tubuh manusia yang nantinya akan mendapatkan azab paling pedih di hari kiamat

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2024, 14:30 WIB
Gus Baha (YT Bolo Pusat)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama kharismatik asal Kota Garam, Rembang, Jawa Tengah yang merupakan murid brilian Mbah Moen, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut terdapat anggota tubuh yang mendapatkan siksa paling pedih di hari kiamat.

Dalam menyampaikan tausiyahnya perihal ini, Gus Baha tidak lagi menggunakan bahasa yang santai dan diselipi guyon ringan, namun beliau menyampaikannya dengan nada bicara yang serius.

Ini menandakan betapa pentingnya topik siksa di hari kiamat yang diketahui dan difahami.

Sebab, acapkali perbuatan yang menuai murka dan azab Allah SWT bisa terjadi dari hal-hal yang jarang disadari, namun sering dilakukan oleh manusia.

Perihal siksa pedih atau azab dari Allah SWT di hari kiamat banyak digambarkan Allah SWT dalam Al-Qur’an. Demikian halnya dengan sabda-sabda Rasulullah SAW juga memberikan informasi seputar pedihnya siksa.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ternyata Anggota Tubuh Ini

Film Siksa Neraka yang diproduksi Dee Company merilis poster resmi yang bikin penonton syok sekaligus merinding. Film ini akan tayang Desember 2023. (Foto: Dok. Instagram @ratusfy_)

Ulama yang lekat dengan kemeja putih dan kopiah hitam ini menerangkan bahwa anggota tubuh yang mendapatkan azab atau siksa yang paling pedih dari Allah ialah lisan.

“Nanti lisan atau mulut itu disiksa Allah dengan siksaaan paling pedih, di atas organ tubuh yang lain,” terangnya dinukil dari tayangan YouTube Short Sudarnopranoto, Jumat (31/05/2024).

Atas hal ini, lisan pun di akhirat nanti diberikan kemampuan untuk protes. Namun protes tersebut tidak menyebabkan ia diringankan siksanya.

“Trus lisan komplain sama Allah, kenapa engkau menyiksaku seperti ini ya Allah?” kata GUs Baha mengisahkan protes lisan saat itu.

Alasan lisan atau mulut mendapatkan siksaan paling berat dan pedih di akhirat kelak, karena bahaya yang ditimbulkan oleh lisan. Tatkala kata-kata provokatif yang mengundang kebencian yang keluar dari mulut atau lisan ini sangat berpotensi membuat seseorang dibenci banyak orang.

“Dijawab, jadi lisan itu kalau kadung ngomong itu orang yang harusnya disukai, gara-gara dia provokatif atau menceritakan kebencian, orang menjadi benci semua," tandasnya.


Pentingnya Menjaga Lisan Perspektif Al-Qur'an

Tahukah Anda, beberapa tempat di dunia ternyata dipercaya sebagai gerbang neraka. Di mana saja?

Mengutip dari laman resmi Kemenag, pentingnya menjaga lisan supaya tidak salah dalam menggunakannya, yang mana hal tersebut akan melukai banyak orang. Pentingnya menjaga lisan juga tertuang dalam Al-Qur’an pada surat An-Nisa ayat 144, yang berbunyi,

لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَىٰهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَٰحٍۭ بَيْنَ ٱلنَّاسِ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Artinya: "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa'[4]: 114).

Perlu diketahui bahwa setiap ucapan yang keluar dari mulut kita tidak luput dari pendengaran Allah SWT. Bahkan tiada sepatah katapun yang kita ucapkan kecuali akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Untuk itu, Allah memperingatkan bahwa terdapat malaikat yang mencatat setiap ucapan manusia, yang baik maupun yang buruk. Allah Ta'ala berfirman,

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya: "Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf [50]: 18)

Allah Ta'ala menurunkan ayat:

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلاَ أَبْصَارُكُمْ وَلاَ جُلُودُكُمْ

Artinya: "Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu kepadamu." (QS. Fushshilat [41]: 22)."

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya