Exco PSSI Imbau Suporter Segera Bentuk Badan Hukum, Antisipasi Kejadian Tak Diinginkan seperti di Surabaya

Arya Sinulingga Exco PSSI menyebut badan hukum kelompok suporter sepakbola di Indonesia bisa memudahkan koordinasi termasuk keamanan

oleh Zainul Arifin diperbarui 02 Jun 2024, 06:03 WIB
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga saat pidato pembukaan Musyawarah Nasional Aremania Satu di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu, 1 Juni 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin) 

Liputan6.com, Malang - PSSI mengimbau seluruh perkumpulan suporter klub sepakbola di Indonesia segera membentuk badan hukum. Tujuannya, memudahkan koordinasi serta meminimalisir potensi kerusuhan suporter maupun kejadian lain yang tak diinginkan.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, berharap seluruh suporter bisa bersatu membuat pertandingan olahraga berjalan aman tanpa menimbulkan cedera. Termasuk memperkuat kelembagaannya dengan membentuk badan hukum.

“Esensi dari berbadan hukum itu kan keanggotaannya jelas, kalau away mereka akan terkoordinir,” kata Arya usai acara Musyarah Nasional Aremania Satu di Malang, Sabtu, 1 Juni 2024.

Dia mencontohkan kejadian sekelompok orang tak dikenal menyerang Kereta Api Pasundan relasi Bandung – Surabaya pada Kamis, 20 Mei 2024 kemarin. Di dalam kereta api itu sejumlah bobotoh Persib Bandung yang hendak mendukung klubnya bertanding di Madura.

“Kejadian itu kan karena tidak terkoordinir, jalan sendiri-sendiri. Kelompok suporter bilang jangan pergi (away ke Madura) tapi tetap saja ada yang pergi dan ini kan berbahaya,” ujar Arya.

Sejauh ini sudah ada sembilan kelompok suporter yang mendirikan badan hukum satu di antaranya yang baru terbentuk adalah Aremania Satu. Arya berharap dalam waktu dekat semua bisa juga berbadan hukum. Bila tidak, akan susah melangkah menuju perubahan lebih baik.

“Ada keanggotaan jelas, supaya misal suporter bisa ikut nonton kalau klub bermain laga tandang. Kalau bukan anggota ya tak bisa,” ucap dia.

Arya menyebut PSSI akan mengajak koordinasi kelompok suporter yang sudah berbadan hukum. Memberi dukungan misalnya dalam rupa literasi, keamanan dan perlindungan lainnya.

“Sebenarnya sekarang kan hubungan antarsuporter sudah bagus. Dengan kelembagaan suporter, bisa memudahkan dan menguatkan koordinasi pengamanan dengan aparat keamanan,” urai dia.


Fasilitasi Suporter

Suporter Timnas Indonesia saat mendukung Timnas Indonesia melawan Vietnam dalam laga leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (6/1/2023) sore WIB. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Arya Sinulingga menjelaskan, koordinasi dan fasilitasi terhadap kelompok suporter juga dilakukan terhadap kelompok suporter timnas Indonesia yakni La Grande dan Ultras. Misalnya sebelum pertandingan timnas, ada komunikasi terkait koreografi yang disiapkan.

“Agar bisa kreatif dalam membuat koreografi tanpa mengganggu. Setiap timnas main, La Grande dan Ultras punya tempat spesial yang tak akan pernah diganggu oleh siapapun,” kata Arya Sinulingga.

Dukungan terhadap kelompok suporter timnas itu juga berupa penyediaan tempat berjualan. Dahkan bila timnas bermain di luar negeri, PSSI juga siap memberi dukungan terhadap kelompok suporter itu seperti bantuan bus dan lainnya.

“Hubungan yang baik dengan suporter timnas itu yang ingin kami tularkan kepada kelompok suporter lainnya,” ujar Arya.

Infografis 10 Insiden Paling Mematikan di Sepak Bola Dunia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya