Bamsoet Ingatkan Pesan Bung Karno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Miliki Nilai Universal

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan banyak negara di dunia yang mengagumi Pancasila. Hal itu disampaikan bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni hari ini, Sabtu (1/6/2024).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Jun 2024, 19:45 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan banyak negara di dunia yang mengagumi Pancasila. Hal itu disampaikan bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni hari ini, Sabtu (1/6/2024). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan banyak negara di dunia yang mengagumi Pancasila. Hal itu disampaikan bersamaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni hari ini, Sabtu (1/6/2024).

Bamsoet, sapaan akrabnya menyampaikan pernyataan tersebut dengan merujuk Presiden RI pertama Sukarno atau Bung Karno yang sejak lama memperkenalkan Pancasila kepada negara-negara di dunia.

Ia menyebut salah satunya adalah saat di hadapan Kongres Amerika Serikat dan Universitas Heidelberg, Jerman Barat.

"Di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 30 September 1960, Bung Karno dalam pidatonya berjudul 'To Build the World A New' (Membangun Dunia Kembali), mengenalkan dan menawarkan Pancasila sebagai ideologi internasional karena nilai-nilai Pancasila tidak hanya bersifat nasional ke-Indonesia-an, tetapi universal dan internasional," ujar Bamsoet dikutip dari Antara, Sabtu (1/6/2024).

Ia mengatakan, Bung Karno juga sempat menjelaskan sila pertama hingga kelima dari Pancasila memiliki nilai universal. Misalnya, kata dia, ketuhanan yang Maha Esa di sila pertama, kemanusiaan di sila kedua, nasionalisme di sila ketiga, demokrasi di sila keempat, dan keadilan sosial di sila kelima merupakan nilai-nilai universal yang dianut oleh negara lain di dunia.

"Dalam pidato di Sidang Umum PBB 1960 itu, Bung Karno juga mengusulkan agar Pancasila dimasukkan ke dalam Piagam PBB. Ia lantas mengatakan bahwa usulan tersebut mendapatkan sambutan meriah dari para pemimpin dunia," papar Bamsoet.

"Pada 1961, pidato Presiden Soekarno di Sidang Umum PBB ditetapkan sebagai MoW (Memory of the World) bersama dengan arsip Gerakan Non-Blok Pertama (GNB I) di Belgrade, Yugoslavia (sekarang Serbia). Kemudian, dalam Sidang Pleno Executive Board UNESCO pada 10-24 Mei 2023, pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB juga ditetapkan sebagai Memory of the World oleh UNESCO. Ini membuktikan pengakuan dunia atas Pancasila," sambung dia.

 


Pancasila Adalah Jalan Hidup Bangsa

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo. (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Kemudian, Bamsoet menegaskan, Pancasila adalah jalan hidup bangsa Indonesia. Selain itu, lanjut dia, Pancasila merupakan landasan cita-cita perjuangan. bangsa Indonesia, sehingga nilai-nilainya harus diterapkan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

"Pancasila sejak awal kelahirannya dimaksudkan sebagai dasar negara, ideologi dan pandangan hidup bangsa yang mempersatukan kemajemukan, dan menjadi sumber jati diri bangsa," kata dia.

"Pancasila akan bermakna ketika nilai-nilainya hadir dalam tindakan nyata di tengah masyarakat. Tidak hanya sekadar menjadi hafalan belaka," tandas Bamsoet.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan memilih Lapangan Garuda Pertamina di Hulu Roka, Dumai, Riau menjadi lokasi pelaksanaan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada hari ini, Sabtu (1/6/2024).

 


Presiden Jokowi Ungkap Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan Dumai, Riau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023). Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi menjelaskan, hal tersebut untuk memberikan simbol kemandirian bangsa Indonesia dalam segi ekonomi.

"Kita juga harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa. Kita kelola dan manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan masyarakat," kata Presiden Jokowi saat memberikan amanat upacara melalui daring, Sabtu (1/6/2024).

Salah satunya, kata dia, upaya untuk mengelola sepenuhnya Blok Rokan, Dumai, Riau. Sehingga, upacara pada peringatan Hari Lahir Pancasila dipilih di Dumai.

"Salah satunya adalah Blok Rokan di Riau ini, tempat yang kita pakai untuk upacara peringatan hari lahir Pancasila," ucap Jokowi.

Dia menyampaikan, setelah saham mayoritas PT Freeport Indonesia berhasil diambil alih, Blok Rokan juga menjadi salah satu aset yang diambil kembali sahamnya.

Apalagi, kata Jokowi, Blok Rokan menjadi Blok Migas paling produktif dalam sejarah perminyakan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia mampu memperlihatkan kemandirian ekonomi tanpa bergantung dengan pihak asing.

"Setelah saham mayoritas Freeport kita ambil alih, kemudian kita ambil alih Blok Rokan ini di Dumai yang merupakan blok Migas paling produktif dalam sejarah perminyakan Indonesia, yang sudah dikelola perusahaan asing Caltex dan Chevron selama 97 tahun," beber dia.

"Kita harapkan kehadiran Pancasila sebagai pembebas dari ketergantungan kita pada pihak asing," tandas Jokowi.

 


Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan Riau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ngevlog saat mengunjungi Blok Rokan, Dumai, Provinsi Riau, yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila pada Sabtu (1/6/2024). (IG. Jokowi).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda Kompleks Pertamina Hulu Rokan (PHR), Riau, Sabtu (1/6/2024). Jokowi bertindak sebagai inspektur upacara.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, Jokowi tiba di lokasi upacara pada pukul 07.15 WIB. Dia tampak mengenakan baju adat dari salah satu daerah di Indonesia.

Adapun yang bertindak sebagai Komandan Upacara yakni, Kombes Pol Ananta Yudhistira. Saat ini, dia bertugas sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi. Kemudian, Brigjen TNI Refrizal bertugas sebagai Perwira Upacara. Dia saat ini menjabat Kepala Staf Kodam (Kasdam) 1 Bukit Barisan.

Bertindak sebagai pembaca teks Pancasila adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo. Sementara itu, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti bertindak membacakan naskah UUD 1945, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) bertugas membaca doa.

Selain Presiden, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Kemudian, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, hingga Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian. Sementara itu, Wakil Presiden ke-6 RI tampak mengikuti upacara secara virtual.

cara negara amankan pancasila (liputan6.com/triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya