Liputan6.com, Washington, DC - Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru pada Jumat (31/5/2024) yang ditujukan untuk menghambat program pesawat nirawak (UAV) atau drone Iran, yang telah menyediakan drone mematikan bagi Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.
Dalam rilisnya, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC), Kementerian Keuangan AS seperti dilansir VOA Indonesia Minggu (2/6) menyebutkan mereka menargetkan seorang eksekutif penerbangan Iran dan empat entitas komersial yang terkait dengan Perusahaan Rayan Roshd Afzar yang sebelumnya dikenai sanksi karena telah membeli suku cadang penting untuk program drone Iran.
Advertisement
Eksekutif yang menjadi sasaran adalah Kepala Organisasi Industri Penerbangan Iran (IAIO) Afshin Khajeh Fard, yang berkantor pusat di Teheran.
Kementerian Keuangan AS menuturkan bahwa Khajeh Fard mengawasi upaya IAIO untuk memproduksi drone dan rudal. Dia disebut telah mempromosikan inovasi program drone Iran dan mengurangi ketergantungannya pada pemasok asing.
Sanksi pada Jumat berarti semua properti dan kepentingan dalam properti yang terkait dengan Khajeh Fard atau empat perusahaan di atau yang dikendalikan oleh orang-orang di AS dibekukan.
AS Bukan Satu-satunya
Iran dilaporkan telah memasok ribuan drone kamikaze Shahed ke Rusia selama invasinya ke Ukraina yang diluncurkan pada Februari 2022. Drone-drone itu telah digunakan untuk menguras habis pertahanan udara Ukraina dan menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Dalam pernyataan tersebut, Wakil Menteri Keuangan AS Brian E. Nelson mengatakan, "Kementerian Keuangan akan terus mengenakan hukuman kepada mereka yang berupaya mendapatkan komponen yang dibutuhkan Iran untuk program drone-nya dan memungkinkan pengiriman senjata-senjata ini kepada para pelaku yang mengganggu stabilitas di seluruh dunia."
Mengutip kantor berita Anadolu, Uni Eropa pada Jumat juga mengumumkan sanksi yang menargetkan industri drone Iran.
"Dewan hari ini mengadopsi tindakan pembatasan terhadap enam individu dan tiga entitas atas peran mereka dalam pengiriman drone ke Rusia untuk mendukung perang agresi terhadap Ukraina; pengalihan drone atau rudal ke kelompok dan entitas bersenjata yang merusak perdamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah dan Laut Merah; atau karena terlibat dalam program drone Iran," demikian bunyi pernyataan Uni Eropa.
Daftar tersebut mencakup kontraktor Khatam al-Anbiya, Kavan Electronics Behrad LLC, Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGCN), Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Gharaei Ashtiani, dan Kepala IAIO yang terdaftar di Uni Eropa Afshin Khaji Fard."
Advertisement