Buya Yahya Beberkan Doa saat Terlilit Utang, Diajarkan Rasulullah

Buya Yahya mengajarkan doa dari Baginda Rasulullah Muhammad SAW untuk orang yang terlilit utang

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2024, 12:30 WIB
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya membeberkan sebuah doa dari Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam bagi yang terlilit utang.

Salah satu yang mengunggah ungkapan Buya Yahya diantaranya Youtube @4444AMALAN-vp7ro. Ikhtiar doa pelunas utang ini langsung dari Rasulullah.

"Doa dari Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk orang yang terlilit utang," katanya.

Doa tersebut ialah “Allahummak fini bi halalika ‘an haramika wa aghnini bifadhlika ‘aman siwaka.”

Terjemahan dari doa ini adalah: “Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu.” (HR Tirmidzi).

"Perbanyak doa itu Allahumma Ya Allah cukupkan kami ya Allah, sehingga aku tidak perlu ngutang-ngutang tidak pun kepada yang lainnya dari-Mu Ya Allah," ujar Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Selain Doa, Lakukan Ini

Ilustrasi berdoa. (via: istimewa)

"Ini adalah doa yang diajarkan bagi Nabi Muhammad SAW kemudian juga diantaranya yang sering lupa kami sebutkan, orang yang dililit utang dan sebagainya Anda koreksi mungkin punya kesalahan dengan orang tua, bergegaslah menghadap pada orang tua dan minta maaf," katanya.

Ketika beban utang menumpuk, hati dan pikiran seseorang sering kali gelisah mencari solusi. Rasulullah SAW memberikan petunjuk dan doa yang memandu umatnya untuk mencapai keberkahan finansial.

Doa ini tidak hanya sekadar rangkaian kata, namun merupakan kunci spiritual yang membuka pintu keberkahan dalam kehidupan finansial. Mari kita telusuri makna dan implikasi dari doa ini.

1. Menghindarkan Diri dari Yang Haram

Doa ini memulai dengan permohonan untuk dikurniakan rezeki yang halal.

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk bersikap tawakal dan berusaha memastikan bahwa sumber rezeki yang diperoleh adalah dari yang halal.

Dengan menjauhi yang haram, seseorang membuka pintu keberkahan dan menjaga diri dari dosa.

2. Meminta Cukup dengan Rezeki yang Halal

Dalam doa ini terkandung pesan untuk merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.

 


Doa Ini Menjadi Pelita dari Belenggu Utang

Ilustrasi memanjatkan doa. (Image by Artadya Gumelar from Pixabay)

Dengan bersyukur dan ridha terhadap rezeki yang diberikan-Nya, seseorang tidak akan tergoda untuk mencari jalan pintas yang tidak halal. Ini merupakan langkah awal untuk membebaskan diri dari belenggu utang.

3. Berkat Karunia Allah untuk Kekayaan Spiritual dan Materi

Doa ini juga mencerminkan kesadaran akan kekayaan yang lebih besar, yaitu kekayaan spiritual.

Memohon kepada Allah untuk diperkaya dengan karunia-Nya mengajarkan umat untuk tidak hanya mengukur keberhasilan dari aspek materi, tetapi juga dari segi batin dan moral.

4. Kepercayaan Mutlak pada Allah sebagai Penyedia

Dalam doa ini, ungkapan “aman siwaka” mengajarkan kepercayaan mutlak kepada Allah sebagai satu-satunya sumber rezeki dan kekayaan.

Ini mengarahkan umat untuk mengandalkan-Nya sepenuhnya, tanpa bergantung pada jalur yang tidak benar atau mengambil jalan pintas yang merugikan.

Mengamalkan doa ini bukan hanya sebatas membaca rangkaian kata-kata, tetapi memahami dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya.

Berdoa dengan tulus, bersungguh-sungguh, dan selalu berusaha menjalani hidup sesuai dengan ajaran-Nya adalah kunci untuk mencapai keberkahan finansial.

Dengan hati yang tenang dan pikiran yang fokus pada kebaikan, seseorang dapat meraih kebahagiaan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Doa ini menjadi pelita bagi mereka yang ingin melepaskan diri dari belenggu utang dan mencapai kehidupan yang lebih sejahtera secara spiritual dan materi.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya