Liputan6.com, Jakarta- PT Kideco Jaya Agung (Kideco) berhasil meraih penghargaan, dalam ajang Indonesian Conference & Competition Occupational Safety and Health (ICC-OSH) 2024 yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
Di ajang tersebut, predikat bintang 4 dilekatkan kepada Kideco usai mempresentasikan gagasan, terkait penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dengan sensor pada operasional penambangan.
Kepala Teknik Tambang Kideco, Ihksan Alman Latif, mengungkapkan Kideco terus berkomitmen untuk mencapai nol insiden kecelakaan kerja atau zero accident, salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
"IoT merupakan konsep berbagai perangkat seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan internet," dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan bahwa Kideco memiliki aplikasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diberi nama Nembayu. Di dalam aplikasi tersebut, terdapat 14 fitur manajemen keselamatan.
"Aplikasi tersebut mampu memangkas waktu perizinan, menghilangkan penggunaan kertas, monitoring dan evaluasi hasil inspeksi secara real time,” tambah Ihksan Alman Latif.
Sementara itu, Direktur Bina Kelembagaan K3, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Hery Sutanto mengatakan, trend kecelakaan dan penyakit akibat kerja beberapa tahun belakangan terus meningkat.
Dari data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menunjukan, jumlah angka kecelakaan dan penyakit pada tahun 2021 terdapat lebih dari 224 ribu kasus. Sementara di tahun 2022 terdapat lebih dari 298 ribu kasus.
Jumlah tersebut terus mengalami kenaikan di tahun 2023 yang mencapai lebih dari 370 kasus. Menurut Hery Sutanto, diperlukan inovasi dari semua pihak untuk menekan angka tersebut.
“K3 harus berkolaborasi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang mampu menurunkan potensi kecelakaan di tempat kerja,” Hery Sutanto menimpali.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia ICC-OSH 2024, T. Saut P. Siahaan, menyebutkan penting bagi perusahaan untuk berbagi pengalaman terkait penyelenggara K3, demi memastikan keberlangsungan proses kerja yang aman dan sehat.
"Untuk jumlah peserta mencapai 320 yang terdiri dari perusahaan BUMN maupun swasta. Mereka juga berkesempatan mendemonstrasikan inovasi dalam penerapan sistem manajemen K3,"pungkasnya.