Liputan6.com, Jakarta - Sesosok mayat pria bertato ditemukan membusuk di dalam toren air milik seorang warga di gang Samid Sian RT 003/001 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Toren tersebut masih berfungsi sebagai penampung air milik keluarga Sutrisno dan digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, temuan jasad dicurigai pertama kali lantaran keluarga menaruh curiga, air di kamar mandi menjadi berbau seperti bangkai dan berbusa.
Advertisement
Menurut Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar, setelah dicek, saksi membuka penutup toren melihat di dalamnya ada benda menyerupai bantal. Karena ragu untuk melihat lagi, saksi kemudian memberitahukannya kepada sang mertua. Kemudian secara bersama-sama, seluruh saksi mengecek kembali apa yang ada di dalam toren tersebut.
Sementara itu, operasional MRT Jakarta disetop sementara pada Kamis, 30 Mei 2024. Penghentian itu imbas dari adanya crane yang jatuh di depan Gedung Kejaksaan Agung.
Berdasarkan pantauan di media sosial X pada Kamis, 30 Mei 2024, sejumlah pengguna akun media sosial tampak mengunggah gambar dan video kondisi crane jatuh di jalur MRT Jakarta di sekitar stasiun ASEAN mengarah ke Lebak Bulus.
Senada, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo membenarkan adanya kejadian tersebut, dia meminta maaf atas adanya insiden.
Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait Polsek Setiabudi yang berhasil menangkap dua orang pelaku pemalsuan dokumen. Tak tanggung-tanggung, selama beraksi kedua pelaku meraup keuntungan hingga Rp30 juta per bulan.
Hal itu dikatakan oleh Kapolsek Setiabudi Kompol Firman. Dia menyampaikan, kedua pelaku telah menjalankan usaha pemalsuan dokumen sejak Agustus 2023 hingga Mei 2024.
Firman menerangkan, sedikitnya sudah 500 unit lebih dokumen palsu yang dicetak oleh pelaku. Firman menghitung sesuai dengan orderan yang diperoleh. Karena, kata dia kedua pelaku mempromosikan pembuatan dokumen palsu melalui media sosial Facebook.
Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:
1. Curiga Air di Kamar Mandi Bau, Ternyata Ada Mayat Pria Bertato di dalam Toren Warga
Sesosok mayat pria bertato ditemukan membusuk di dalam toren air milik seorang warga di gang Samid Sian RT 003/001 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Toren tersebut masih berfungsi sebagai penampung air milik keluarga Sutrisno dan digunakan sehari-hari. Makanya, temuan jasad tersebut dicurigai pertama kali lantaran keluarga menaruh curiga, air di kamar mandinya berbau seperti bangkai dan berbusa.
"Kejadiannya hari Senin, 27 Mei 2024 sore, saksi mencium aroma yang tidak sedap karena curiga air di kamar mandi di rumah Saksi ini airnya keruh dan berbusa. Juga menimbulkan aroma yang tidak sedap, lalu sama istri saksi disuruh cek toren air ukuran 1.500 Liter yang berada di atas belakang rumah kontrakan Saksi I," ungkap Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar, Selasa, 28 Mei 2024.
Setelah dicek, saksi membuka penutup toren melihat di dalamnya ada benda menyerupai bantal. Karena ragu untuk melihat lagi, saksi kemudian memberitahukannya kepada sang mertua.
Advertisement
2. Muatan Crane Jatuh Timpa Jalur MRT di Dekat Kantor Kejagung
Operasional MRT Jakarta disetop sementara pada Kamis 30 Mei 2024. Penghentian itu imbas dari adanya crane yang jatuh di depan Gedung Kejaksaan Agung.
Berdasarkan pantauan di media sosial X pada Kamis 30 Mei 2024, sejumlah pengguna akun media sosial tampak mengunggah gambar dan video kondisi crane jatuh di jalur MRT Jakarta di sekitar stasiun ASEAN mengarah ke Lebak Bulus.
"Barusan ada insiden (sepertinya) crane jatuh di depan Kejaksaan Agung dan kena MRT yang sedang melintas. Dari dalam gerbong tadi sempat kelihatan ada percikan dari luar saat crash," tulis akun tersebut , Kamis, 30 Mei 2024.
Sementara itu, Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia meminta maaf atas adanya insiden itu.
3. Palsukan Dokumen, Dua Pelaku Ini Kantongi Omset Rp30 juta Per Bulan
Polsek Setiabudi menangkap dua orang pelaku pemalsuan dokumen. Tak tanggung-tanggung, selama beraksi kedua pelaku meraup keuntungan hingga Rp30 juta per bulan.
Hal itu dikatakan oleh Kapolsek Setiabudi Kompol Firman. Dia menyampaikan, kedua pelaku telah menjalankan usaha pemalsuan dokumen sejak Agustus 2023 hingga Mei 2024.
"Untuk rata-rata, kemarin kita terakhir, Rp30 juta per bulan. Omsetnya dia per bulan," kata Firman kepada wartawan, Selasa, 28 Mei 2024.
Firman menerangkan, sedikitnya sudah 500 unit lebih dokumen palsu yang dicetak oleh pelaku. Firman menghitung sesuai dengan orderan yang diperoleh.
Karena, kata dia, kedua pelaku mempromosikan pembuatan dokumen palsu melalui media sosial Facebook.
Advertisement