Liputan6.com, Banda Aceh: Kelompok sipil bersenjata di Aceh atau Gerakan Aceh Merdeka diminta menghentikan berbagai pemeriksaan atau sweeping yang dilakukan selama ini. Penegasan itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Aceh Brigadir Jenderal Polisi Chaerul R. Rasyidi, baru-baru ini di Aceh. Jika kegiatan tersebut tetap dilanjutkan, tambah Chaerul, kepolisian siap mengambil tindakan represif.
Menurut Kapolda, sebelumnya, sering ada pemeriksaan yang dilakukan di berbagai kawasan perbatasan di Banda Aceh. Kelompok sipil bersenjatan dengan memakai seragam loreng dan hitam seperti yang dikenakan aparat keamanan mencegat setiap kendaraan yang sedang melintas, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Tindakan itu bahkan juga menelan banyak korban jiwa.
Namun, Kapolda menegaskan, pelaku pemeriksaan tersebut adalah anggota Gerakan Aceh Merdeka. Mereka berupaya mengecoh sejumlah pengemudi dengan mengenakan kostum petugas keamanan. GAM, tambah Chaerul, tengah panik menjelang berakhirnya masa jeda kemanusiaan tanggal 15 Januari 2001. Karena itulah, tegas dia, polisi dibantu TNI akan menggelar operasi untuk mengembalikan situasi keamanan di Aceh.(PIN/Muktarudin Yakub dan Feri Efendi)
Menurut Kapolda, sebelumnya, sering ada pemeriksaan yang dilakukan di berbagai kawasan perbatasan di Banda Aceh. Kelompok sipil bersenjatan dengan memakai seragam loreng dan hitam seperti yang dikenakan aparat keamanan mencegat setiap kendaraan yang sedang melintas, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Tindakan itu bahkan juga menelan banyak korban jiwa.
Namun, Kapolda menegaskan, pelaku pemeriksaan tersebut adalah anggota Gerakan Aceh Merdeka. Mereka berupaya mengecoh sejumlah pengemudi dengan mengenakan kostum petugas keamanan. GAM, tambah Chaerul, tengah panik menjelang berakhirnya masa jeda kemanusiaan tanggal 15 Januari 2001. Karena itulah, tegas dia, polisi dibantu TNI akan menggelar operasi untuk mengembalikan situasi keamanan di Aceh.(PIN/Muktarudin Yakub dan Feri Efendi)