Evaluasi Penerbangan Haji 2024: Garuda Terlambat 42 Kali, Saudia Airlines 6 Kali

Kemenhub berkomitmen terus mengawal ketat penerbangan keberangkatan jemaah haji Indonesia 2024 hingga periode kepulangannya nanti.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Jun 2024, 12:46 WIB
Garuda Indonesia mengakui, insiden pesawat terbang yang mengangkut jemaah haji akan menjadi pembelajaran. (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat selama periode 12-30 Mei 2024, sebanyak 144.961 calon jemaah haji Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Jumlah itu setara dengan 67,1 persen dari total jumlah calon jemaah haji Indonesia tahun ini, yakni 216.065 orang, sesuai data Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kemenhub, M Kristi Endah Murni menjelaskan, seluruh jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini terbagi dalam 554 Kelompok Terbang (kloter).

“Hingga 30 Mei kemarin, presentase kloter yang telah diberangkatkan sebesar 66,6 persen,” kata Kristi di Jakarta seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (2/6/2024).

Selama fase pertama keberangkatan, Kristi mencatat terjadi 48 kali keterlambatan pada dua maskapai yang melayani penerbangan haji yakni Garuda Indonesia dengan total 42 keterlambatan, dan Saudia Airlines dengan total 6 keterlambatan.

“Kami telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama ini yang mana dikarenakan faktor teknis dan operasional. Atas kejadian tersebut Garuda Indonesia sudah memitigasi dengan menerbangkan calon jemaah haji menggunakan pesawat-pesawat wide body miliknya,” jelas Kristi.

Kristi meminta, kedua maskapai yang melayani penerbangan haji 2024 harus berkomitmen dan bisa bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan haji yang terbaik. Karenanya, jika terjadi sesuatu, maskapai harus segera memitigasi jika terjadi kendala-kendala di lapangan.

“Hingga hari ini On Time Performance (OTP) dari kedua maskapai mencapai 86,99 persen dengan rincian Garuda Indonesia 78,68 persen, dan Saudi Arabian Airlines 96,51 persen,” ujar Kristi merinci.

 


Kemenhub Kawal Ketat Keberangkatan hingga Kepulangan Haji

Pelepasan kloter pertama jemaah haji asal Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (29/5/2024). Mereka diberangkatkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati menyampaikan bahwa telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan )Menhub) Budi Karya Sumadi yang dihadiri oleh seluruh stakeholder perhubungan serta pemangku kepentingan penerbangan haji, seperti Dirjen Penyelanggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, beserta seluruh stakeholder terkait.

"Kami telah melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan penerbangan haji fase pertama ini. Untuk itu perlu ditingkatkan pengawasan dan memastikan kelancaran penerbangan haji tahun 1445 H/2024 M ini berjalan lancar, selamat, aman dan nyaman," ungkap Adita.

Lebih lanjut, Adita menuturkan, Kementerian Perhubungan berkomitmen terus mengawal ketat penerbangan keberangkatan jemaah haji Indonesia 2024 hingga periode kepulangannya nanti.

"Tugas kami memastikan keselamatan dan keamanan jemaah haji tetap menjadi prioritas utama, sehingga kendala-kendala pada fase pertama tidak terulang kembali pada fase ke dua mendatang," Adita menandasi.


Garuda Tambah Pesawat

Garuda Indonesia (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Sebelumnya diberitakan, Garuda Indonesia memastikan terus melakukan optimalisasi kesiapan mengintensifkan kesiapan dan mitigasi kelancaran operasional keberangkatan haji tahun 1445 H/2024 M. Salah satunya dengan pengoperasian pesawat tambahan dengan tipe A340-300 yang dapat mengangkut hingga 324 penumpang.

“Pesawat tambahan tersebut merupakan bagian dari rencana produksi armada yang sebelumnya telah disiapkan Garuda Indonesia untuk menunjang operasional penerbangan haji melalui pesawat sew maupun pesawat yang saat ini dioperasikan Perusahaan,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra melalui siaran pers diterima, Jumat (31/5/2024).

Irfan menjelaskan, pesawat tambahan bernomor registrasi YR-LRB direncanakan akan mulai beroperasi pada 1 Juni 2024 mendatang.

Selain mengoperasikan armada tambahan, Irfan memastikan Garuda Indonesia juga terus mengoptimalkan mitigasi operasional penerbangan haji 1445H/2024M dengan memastikan kesiapan pesawat, baik dari sisi operasional maupun perawatan, serta berkoordinasi dengan berbagai stakeholder secara intensif dalam hal pengawasan kondisi pesawat yang digunakan untuk penerbangan haji tahun ini.

“Garuda Indonesia juga mengoptimalkan kesiapan armada dengan turut mengoperasikan sekitar 4 armada yang sebelumnya digunakan untuk melayani penerbangan regular yang turut diutilisasikan pada sejumlah embarkasi,” jelas dia.

 


Tingkatkan Ketepatan Waktu Penerbangan

Pelepasan kloter pertama jemaah haji asal Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (29/5/2024). Mereka diberangkatkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Irfan menyampaikan, pengoperasian armada tambahan untuk penerbangan haji merupakan upaya perusahaan untuk memberikan perhatian secara serius terhadap peningkatan kesiapan operasional penerbangan haji, termasuk dengan memastikan aspek safety dan ketepatan waktu penerbangan dapat berjalan optimal melalui pengaplikasian rotasi pesawat secara memadai.

“Melalui berbagai evaluasi yang telah kami laksanakan secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan layanan penerbangan haji tahun ini, kami berharap berbagai langkah mitigasi yang kami persiapkan di seluruh embarkasi haji dapat merespons dan mengakomodasi berbagai masukan yang kami terima dari seluruh stakeholder penerbangan haji", ungkap Irfan.

Irfan berharap, dengan optimalisasi kelancaran operasional penerbangan maka tren ketepatan waktu yang terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di berbagai embarkasi.

“Pengoperasian armada tambahan tersebut diharapkan dapat memberikan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan penerbangan kloter berikutnya,” kata Irfan menandasi.

Infografis Cara Dapatkan Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya