Seluruh Jemaah Haji Gelombang Pertama Sudah di Makkah, Kecuali yang Sakit

Seluruh jemaah haji Indonesia gelombang pertama telah digeser dari Madinah ke Makkah. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan ibadah umrah wajib dan rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 02 Jun 2024, 15:40 WIB
Persiapan pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang I kloter terakhir dari Madinah ke Makkah. (Foto: PPIH 2024)

Liputan6.com, Jakarta - Operasional layanan jemaah haji gelombang pertama di Madinah secara keseluruhan telah dilaksanakan. Seluruh jemaah haji gelombang pertama sudah diberangkatkan ke Makkah, kecuali jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah.

Anggota Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda mengatakan, seluruh jemaah di Madinah telah berangkat ke Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan umrah wajib dan tahapan puncak haji.

“Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, melepas rombongan terakhir Gelombang I dari Kloter BPN 07 usai mengambil miqat di Bir Ali dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.34 WAS,” tutur Widi dalam keterangannya, Minggu (2/6/2024).

“Direncanakan, PPIH Daker Madinah akan diberangkatkan menuju Makkah pada tanggal 3 Juni 2024 besok,” sambungnya.

Menurut Widi, jemaah yang masih dirawat di KKHI dan rumah sakit di Madinah, setelah melalui pendataan, akan dibawa ke Makkah secara bertahap. Mereka akan didampingi oleh petugas KKHI Madinah.

Tentunya, pergeseran jemaah haji yang sempat dirawat di Madinah karena sakit ini dilakukan setelah sebelumnya pembimbing ibadah PPIH memfasilitasi mereka untuk miqat dan berihram di Bir Ali.

 


Jemaah Diimbau Batasi Ibadah Sunnah Jelang Puncak Haji

Anggota Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama, Widi Dwinanda. (Foto: Kemenag)

Momentum menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina, dan lempar jumrah menuntut kesiapan prima, khususnya ketahanan fisik yang menjadi salah satu prasyarat jemaah dapat menjalankan tahapan Armuzna dengan lancar.

“Masa menunggu puncak haji tersebut, selain mendalami manasik haji, banyak jemaah yang memanfaatkan waktu tersebut untuk tawaf sunah atau ibadah umrah, bahkan sebagian jemaah melakukan umrah hingga berkali-kali,” jelas dia.

Widi mengatakan, aktivitas tawaf sunah dan umrah berkali-kali dapat memicu ketahanan fisik melemah, dan rentan penyakit bawaan (komorbid) kambuh pada saat puncak haji mendatang.

“Karenanya, jemaah diimbau untuk membatasi ibadah umrah dan aktivitas ibadah sunah yang berpotensi menguras energi,” ujarnya.

 


Jemaah Haji Wafat Berjumlah 32 Orang

Persiapan pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang I kloter terakhir dari Madinah ke Makkah melalui Bir Ali. (Foto: PPIH 2024)

Adapun PPIH, khususnya yang menangani jemaah lansia dan disablitas, serta tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH), secara reguler melakukan visitasi dan edukasi jemaah ke setiap sektor terkait pelaksanaan safari wukuf dan tanazul jemaah lansia dan disabilitas.

“Intensifikasi sosialisasi dan edukasi tentang pelaksanaan safari wukuf dan tanazul ini diharapkan dapat mendorong jemaah serta perangkat kloter mempersiapkan diri dengan baik mengikuti tahapan Armuzna mendatang,” ungkapnya.

Hingga Minggu, 2 Juni 2024 pukul 01.00 WIB, lanjut Widi, jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 154.410 orang yang terbagi dalam 393 kelompok terbang (Kloter).

“Jemaah yang wafat di Tanah Suci hingga saat ini berjumlah 32 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan,” katanya.

 


19 Kloter Diterbangkan Hari Ini

Persiapan pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang I kloter terakhir dari Madinah ke Makkah. (Foto: PPIH 2024)

Untuk hari ini, Minggu 2 Juni 2024, terdapat 19 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jemaah haji 7.485 orang akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 Kloter;
  2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter;
  3. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 Kloter;
  4. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 Kloter;
  5. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/ 1 Kloter;
  6. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/ 1 Kloter;
  7. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/ 1 Kloter;
  8. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 Kloter;
  9. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/1 Kloter;
  10. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 Kloter;
  11. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 388 jemaah/1 Kloter; dan
  12. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 Kloter.
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya