Pemanfaatan Metode Tunel untuk Peningkatan Produksi Garam yang Bebas Debu dan Air Hujan

Penggunaan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun. Kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan akan lebih baik, tanpa debu dan air hujan. Pemanfaatan metode ini juga mampu menghasilkan garam dengan kualitas Kw1 Premium.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 02 Jun 2024, 16:30 WIB
Pemanfaatan Metode Tunel untuk Peningkatan Produksi Garam yang Bebas Debu dan Air Hujan
Penggunaan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun. Kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan akan lebih baik, tanpa debu dan air hujan. Pemanfaatan metode ini juga mampu menghasilkan garam dengan kualitas Kw1 Premium.
Pekerja memanen garam dari air laut di dalam saluran (tunel) yang terlindungi di Bungko, Jawa Barat, pada tanggal 1 Juni 2024. (Aditya Irawan/AFP)
Penggunaan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun. (Aditya Irawan/AFP)
Kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan akan lebih baik, tanpa debu dan air hujan. (Aditya Irawan/AFP)
Sistem tunel tersebut mampu menghasilkan garam dengan kualitas Kw1 Premium. (Aditya Irawan/AFP)
Saat ini, produksi garam dengan sistem tunel tengah dikembangkan oleh Koperasi Produsen Kristal Laut Nusantara di atas lahan tambak seluas 12 hektar. (Aditya Irawan/AFP)
Area tambak untuk produksi garam metode tunel di Bungko Lor ini sedang dikembangkan dan ditarget mencapai 100 hektar di tahun 2024. (Aditya Irawan/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya