, Berlin - Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan paket baru dukungan senjata untuk Ukraina senilai 500 juta Euro (sekitar Rp8,8 triliun) dalam kunjungan mendadak ke kota pelabuhan Odesa pada hari Kamis (30/5/2024).
Paket bantuan terbaru dari Jerman ini diumumkan secara resmi oleh Boris Pistorius bersama Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov.
Advertisement
Ini adalah kunjungan ketiga Pistorius ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada tahun 2022. Kunjungan ini dilakukan menhan Jerman di saat pasukan Ukraina berada di bawah tekanan dari serangan baru Rusia di timur laut, ditambah dengan serangan udara besar-besaran di kota-kota Ukraina.
Permintaan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dari sekutu Ukraina adalah lebih banyak amunisi untuk sistem pertahanan udara, dikutip dari laman DW Indonesia, Senin (3/6/2024).
"Kami akan terus mendukung Anda dalam kampanye defensif ini," kata Umerov pada pertemuan Kamis malam di Odessa.
Pistorius menambahkan, beberapa materi sudah siap untuk dikirimkan.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menekankan pentingnya pengiriman senjata lebih lanjut dari sekutu.
"Mitra kami harus menyediakan senjata sehingga kami dapat memukul mundur musuh kembali ke luar perbatasan (Ukraina) yang diakui secara internasional," katanya.
Apa yang Dikirim dalam Paket Bantuan Jerman?
Paket bantuan tersebut mencakup amunisi untuk sistem pertahanan udara jarak menengah IRIS-T-SLM, dan rudal SLS jarak pendek.
IRIS-T SLM dapat menangkal serangan rudal yang mendekat pada ketinggian hingga 20 kilometer dan jarak hingga 40 kilometer. Suku cadang dan barel pengganti untuk sistem artileri juga harus disediakan.
Selain bertandang ke Ukraina, Boris Pistorius juga mengunjungi Moldova pada hari Jumat (31/05), dan diterima dengan penghormatan militer oleh mitranya dari Moldova, Anatolie Nosatîi.
Pistorius dijadwalkan mengunjungi barak yang merupakan bagian dari proyek pembangunan Jerman untuk menjadikan negara itu lebih tangguh dalam menghadapi upaya destabilisasi yang dilakukan Moskow.
Advertisement