Liputan6.com, Jakarta - Melalui MEALK, PT Mega Lentera Kreasi mencoba membuat kategori baru sekaligus menciptakan pasar baru untuk petani sorgum, dengan cara membantu orang yang sibuk di kota besar. Tujuan kami agar kebutuhan sarapan serta nutrisi orang yang sibuk tetap tercukupi.
Kami berpikir, bagaimana kalau sarapan yang biasanya kita makan, dibuat dalam bentuk cair/minuman. MEALK tetap memiliki fungsi dan nutrisi yang sama seperti makanan, namun cara mengkonsumsinya saja yang berbeda, tinggal diminum, lebih praktis dan harganya terjangkau untuk orang yang sibuk di kota besar.
Advertisement
Kami berpikir, hanya dengan diminum, orang yang sibuk namun ingin mendapatkan sarapan yang lebih sehat tidak perlu lagi menghabiskan waktu serta melakukan proses yang merepotkan di pagi hari. Untuk menyiapkan sarapan, merebus, menggoreng, ditambah lagi dengan mencuci serta membereskan kotorannya menghabiskan banyak waktu dan energi di pagi hari.
Kenapa kami menggunakan Sorgum? Dengan memanfaatkan sorgum, para konsumen kami akan mengetahui bahwa Indonesia memiliki jenis pangan ini. Kami mencoba membuat kategori baru sekaligus menciptakan pasar baru untuk petani sorgum, dengan cara membantu orang yang sibuk di kota besar.
Sorgum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti beras karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, terutama karbohidrat," kata pengusaha muda sekaligus founder Mealk, Andhika Tambunan, di Jakarta, Kamis (13/6/2024). Sorgum tidak hanya mengenyangkan, tetapi memberikan banyak manfaat kesehatan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam diversifikasi pangan.
Kami merasa, proses yang paling tepat untuk mengedukasi mengenai diversifikasi pangan dan mengenalkan keanekaragaman pangan lokal kita yaitu dengan cara menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk konsumen. Sehingga, MEALK hadir juga bertujuan untuk edukasi. Edukasi mengenai pangan lokal, maupun diversifikasi pangan, yang tentu saja kedepannya akan sangat berguna untuk ketahanan pangan kita.
MEALK hadir karena keresahan kami dengan ketidakpopuleran sorgum di tengah masyarakat. Tanaman ini sejenis dengan gandum dan oat, dari segi nutrisi pun tidak kalah baiknya, bahkan terdapat nutrisi yang lebih baik dibanding dengan gandum dan oat, tidak perlu kita impor, petani kita bisa menanamnya, namun tidak banyak mengetahui dan memanfaatkan tanaman ini.
Kami melihat permasalahan utama Sorgum bukan di hulu nya, soal penananaman dan sebagainya. Namun masalah utamanya yaitu di hilir, di pasarnya. Bagaimana hasil pertanian Sorgum bisa terserap kalau banyak masyarakat yang belum tahu dan memanfaatkan tanaman ini?
Kami merasa, semakin banyak yang memanfaatkan tanaman ini, maka akan semakin banyak inovasi baru yang bermunculan, maka pasar tanaman ini pun akan semakin baik, dan kenapa tidak kita mulai dari diri kita sendiri?
Disatu sisi, kita melihat ternyata menkonsumsi sarapan yang ideal masih menjadi masalah tersendiri di tengah masyarakat. Banyak orang di sekitar kita yang lebih memilih bangun lebih siang, berdandan, 2 bersiap-siap kerja atau mengerjakan pekerjaannya di pagi hari, daripada menghabiskan waktu membuat sarapan yang ideal. Banyak juga yang bahkan meninggalkan sarapannya karena terburuburu atau terlambat ke tempat pekerjaannya.
Berdasarkan data JAKPAT, 35% orang di Jakarta tidak sempat sarapan dengan alasan utamanya yaitu waktu. Kami juga melihat data dari Riskesdas (2018) bahwa 95.5% orang Indonesia kekurangan serat. Ini menjadi suatu anomali, kita ada di negara agraris, kita bisa menemukan buah dan sayur dimanapun, namun mayoritas masyarakat kita kekurangan serat.
Memenuhi Kebutuhan Serat Harian
Berdasarkan data JAKPAT, 35% orang di Jakarta tidak sempat sarapan dengan alasan utamanya yaitu waktu. Kami juga melihat data dari Riskesdas (2018) bahwa 95.5% orang Indonesia kekurangan serat. Ini menjadi suatu anomali, kita ada di negara agraris, kita bisa menemukan buah dan sayur dimanapun, namun mayoritas masyarakat kita kekurangan serat.
Ternyata, masalah utamanya bukanlah soal ketersediaan, tetapi persoalan waktu, kita sering lupa atau tidak sempat mengkonsumsi buah dan sayuran. Ditambah lagi sebenarnya porsi sarapan ideal yang dihimbau oleh Kemenkes yaitu 50% sarapan harus terdiri dari serat.
Melihat beberapa permasalahan di atas, kami termotivasi untuk menciptakan sesuatu yang praktis, mengenyangkan dan juga yang bisa memenuhi kebutuhan serat harian kita. Kami memformulasikan minuman yang kami namakan MEALK. Kami harap, minuman ini bisa menjadi Meal Hack orang yang sibuk di kota besar, dan bisa menekan angka kekurangan nutrisi terutama serat, serta mempopulerkan Sorgum di tengah masyarakat.
"Saat ini, mayoritas konsumen Mealk berada di Jabodetabek dan sebagi kecil di Surabaya dan Bali, Untuk bahan utama kami Sorgum, kami bekerjasama dengan mitra kami yang memiliki lahan pertanian di Jombang,” tutur Andhika.
Hasil Kegiatan Sejak MEALK hadir di bulan September 2022, kami sudah membantu 1200+ orang yang sibuk, 8100+ botol yang telah terjual, Rp 200 juta+ pendapatan, 7300+ pengikut dan 7 juta+ jangkauan di iklan media sosial kami.
Advertisement
Minuman Fungsional
MEALK bisa dibilang telah membantu ribuan orang sibuk dan jutaan orang yang akhirnya mengenal Sorgum melalui produk kami. Selain itu, dengan kehadiran MEALK, salah satu tim R&D kami akhirnya bisa mendapatkan beasiswa untuk pendidikan Master di Wageningen University, Netherlands dan salah satu pendiri kami, Jessica Giovanni saat ini menjadi kandidat Doktor di University of Guelph, Canada yang berfokus pada fungsional sorgum di masa depan.
Tantangan atau Kendala Kegiatan (Obstacle) Tantangan utama kami ada di packaging. Ini terkait dengan daya tahan MEALK, saat ini MEALK hanya bertahan 2 hari di suhu ruang, 2 minggu di kulkas dan 2 bulan di freezer.
Idealnya, kami menggunakan packaging tetrapak, namun investasi yang dibutuhkan sangat besar dan belum memungkinkan untuk kita saat ini. Maka itu untuk packaging kami masih menggunakan botol PET yang sesuai dengan kemampuan kami.
Tantangan berikutnya yaitu edukasi, dalam hal ini branding dan marketing. MEALK merupakan minuman fungsional yang masih baru, tanaman Sorgum pun masih belum begitu populer. Ditambah lagi belum ada satupun minuman Sorgum di Indonesia, bahkan di negara lain pun belum ada minuman berbahan Sorgum yang memiliki fungsi seperti MEALK. Sehingga ini menjadi tantangan tersendiri untuk kami.
Rencana Kedepan (Sustainability) Kami ingin mengembangkan produk fungsional lainnya dalam bentuk MEALK Light, yang nantinya MEALK tidak hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan menengah atas, namun juga bisa dikonsumsi oleh kalangan menengah kebawah.
Kami juga memiliki rencana untuk membuat kampanye buy 1 give 1. 3 Dimana ketika konsumen kami membeli 1 botol MEALK, berarti mereka ikut memberikan 1 botol MEALK ke anak-anak atau ibu hamil yang kurang mampu di Indonesia. Untuk tahap awal kampanye ini, kami ingin menyasar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.