Liputan6.com, Santiago - Chile bergabung dengan sekelompok negara yang mendukung gugatan terhadap Israel atas tuduhan genosida.
Presiden Chile Gabriel Boric mengatakan dalam pidatonya di depan anggota parlemen pada hari Sabtu (1/6/2024) bahwa dia dibuat ngeri dengan bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, terutama terhadap perempuan dan anak-anak. Dia menuduh tentara Israel menyerang tanpa pandang bulu dan tidak proporsional.
Advertisement
"Tindakan ini menuntut tanggapan tegas dan permanen dari komunitas internasional," kata Presiden Boric, seperti dilansir kantor berita AP, Senin (3/6).
Gugatan diajukan oleh Afrika Selatan tahun lalu di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, di mana Israel dituduh melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida.
Israel dengan tegas menolak klaim tersebut dan berpendapat bahwa perang di Jalur Gaza adalah pembelaan diri yang sah atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mereka klaim menewaskan setidaknya 1.200 orang dan menyandera 250 orang.
Sikap Seimbang
Boric, mantan pemimpin mahasiswa sayap kiri, menyeimbangkan kecaman atas serangan Hamas dengan kritik keras terhadap serangan militer Israel, yang menurut otoritas Kesehatan Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina.
Chile adalah rumah bagi komunitas Palestina terbesar di luar Timur Tengah, dengan populasi sekitar 500.000 jiwa. Banyak dari mereka adalah keturunan imigran Arab Kristen pada Abad ke-19 dan ke-20. Mereka berakar di negara Amerika Selatan sebagai pedagang eceran kecil-kecilan, namun sejak itu mereka menjadi terkenal dalam bisnis dan politik.
Salah satu tim sepak bola terpopuler di negara ini adalah Palestino, yang seragam putih, hitam, hijau, dan merahnya serasi dengan warna bendera Palestina.
Selain Chile, negara lainnya yang mendukung gugatan Afrika Selatan termasuk Meksiko, Brasil, dan Indonesia.
Advertisement