Warga Banyuwangi Siap-siap, Musim Kemarau Panjang Mulai Melanda hingga November 2024

Berdasarkan kejadian sebelumnya, Yustoto mengatakan wilayah di Banyuwangi yang paling tedampak musim kemarau dan berpotensi mengalami kekeringan adalah Kecamatan Wongsorejo dan Kecamatan Pesanggaran.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Jun 2024, 18:07 WIB
Ilustrasi kemarau panjang (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi mengimbau masyarakat bersiap menghadapi kemarau panjang yang akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

“Musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober atau November mendatang,” ujar Prekirawan BMKG Banyuwangi Yustoto Windiarto pada Senin (3/6/2024).

Berdasarkan kejadian sebelumnya, Yustoto mengatakan wilayah di Banyuwangi yang paling tedampak musim kemarau dan berpotensi mengalami kekeringan adalah Kecamatan Wongsorejo dan Kecamatan Pesanggaran.

“Wongsorejo saat ini sudah masuk katagori Hari Tanpa Hujan (HTH) sangat panjang selama 31-60 hari tidak terjadi hujan di wilayah tersebut,” tambahnya.

Hal yang sama juga terjadi di wilayah Tegaldelimo, Purwoharjo dan Pesanggaran Banyuwangi yang juga masuk katagori mengalami HTH yang panjang.

Namun demikian, hingga saat ini di wilayah Jawa Timur, termasuk Banyuwangi belum terdapat wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.

“Belum ada potensi kekeringan ekstrem masih masuk dalam katagori sangat panjang,” paparnya.

BMKG Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk menghemat air khususnya bidang pertanian untuk menggunakan air secara efisien dan tepat.

Sementara di bidang kesehatan, Yustotok mengatakan, bahwa peralihan musim meningkatkan potensi kasus demam berdarah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, memprakirakan seluruh wilayah di Bumi Blambangan  memasuki musim kemarau secara bertahap pada Mei 2024.


Hujan Masih Berpotensi Muncul

Adapun sektor yang paling terdampak dari fenomena El Nino adalah sektor pertanian, utamanya tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Rendahnya curah hujan tentunya akan mengakibatkan lahan pertanian kekeringan dan dikhawatirkan akan mengalami gagal panen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Jika masuknya musim kemarau akan datang secara bertahap yang dimulai dari wilayah dataran rendah, kemudian wilayah dataran tinggi akan paling akhir memasuki musim kemarau yaitu pada Dasarian III Mei 2024 atau akhir Mei.

“Angin muson atau monsun timur nampak mulai stabil, sebagai ciri mulainya musim kemarau dengan massa udara dari benua Australia yang kering dan dingin,” katanya.

Meskipun sudah mulai masuk musim kemarau pada Mei, hujan masih bisa berpotensi muncul, hanya saja tidak merata di berbagai wilayah. Munculnya hujan sendiri bervariasi untuk wilayah Banyuwangi selama musim kemarau berlangsung.

Infografis Kemarau Panjang, Indonesia Terancam Kekeringan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya