Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur atau sirkulasi jantung yang terjadi sejak dalam kandungan akibat kegagalan pembentukan organ.
Menurut dokter spesialis penyakit jantung dan konsultan pembuluh darah dari Heartology Cardiovascular Hospital, dr Radityo Prakoso SpJP(K), 80 persen penyebab PJB tidak diketahui. Sisanya, 20 persen dipengaruhi oleh faktor risiko seperti kelainan genetik dan paparan bahan kimia.
Advertisement
Paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan PJB termasuk obat-obatan, alkohol, logam berat seperti litium, dan bahan kimia seperti asam valproat yang ditemukan dalam obat jerawat.
Asam valproat diketahui bisa mengganggu pembentukan jantung, yang sudah sempurna pada hari ke-30 setelah konsepsi, saat banyak wanita belum sadar mereka hamil.
"Di mana hari itu kebanyakan orang belum sadar kalau sedang hamil, dan bisa saja terpapar asam valproat," kata Radityo pada konferensi ilmiah 'CARES (Cardiac & Vascular Excellence Scientific Updates) 2024' pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Radityo juga menyebutkan bahwa PJB dapat diturunkan sekitar 50 persen melalui garis keturunan keluarga, dan usia pasangan di atas 30 tahun juga meningkatkan faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak.
Bagaimana Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan?
Untuk mencegah penyakit jantung bawaan, Radityo menyarankan seharusnya melakukan upaya sedini mungkin dari saat premarital konseling.
"Kalau deteksi dini harusnya dari premarital konseling atau tes pranikah, untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat mempengaruhi hasil kehamilan di masa depan," ujarnya.
Namun, kalau sudah hamil, untuk mendeteksi janinnya apakah ada penyakit jantung bawaan atau tidak, bisa dilakukan dengan Fetal Echocardiography.
"Fetal echo itu adalah USG khusus didedikasikan untuk janin, dan memang itu belum umum di indonesia. Tetapi ilmu itu terus berkembang, mungkin dalam waktu 5 atau 10 tahun ke depan ini akan menjadi lebih populer," katanya.
Advertisement
Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Setelah Bayi Lahir
Untuk mendeteksi apakah bayi yang baru lahir memiliki penyakit jantung bawaan, pemerintah telah melakukan upaya deteksi dini.
"Dokter spesialis anak, dokter jantung, kami berkolaborasi untuk mempopulerkan metode deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir, yaitu dengan pemeriksaan Pulse Oksimetri," ujarnya.
Pulse Oksimetri adalah pemeriksaan kadar oksigen darah di tangan kanan dan kaki. Pemeriksaan ini dapat dilakukan saat usia >24 jam atau bisa dilakukan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari tempat bayi lahir, baik di rumah sakit, klinik bersalin, maupun tempat lainnya.
"Diupayakan metode ini akan menjadi standar dalam pemeriksaan untuk bayi yang lahir," dia menekankan.
Baca Juga