Tips Memilih Hewan Kurban, Perhatikan Kondisi Fisik dan Umur

Selain harus halal secara Islam dan sehat, berikut beberapa tips memilih hewan kurban yang baik.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Jun 2024, 05:00 WIB
ilustrasi hewan kurban | pexels.com/@shubhamthakur

Liputan6.com, Yogyakarta - Umat muslim di seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Iduladha pada 17 Juni 2024. Hari besar ini sekaligus menjadi momentum untuk bersedekah dengan cara berkurban. Memilih hewan kurban tak bisa sembarangan. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.

Hal ini dimaksudkan agar hewan yang hendak dikurbankan dalam kondisi sehat dan sesuai dengan syariat. Ketentuan itu juga sejalan dengan anjuran memilih hewan terbaik untuk dijadikan kurban. Selain harus halal secara Islam dan sehat, berikut beberapa tips memilih hewan kurban yang baik seperti dikutip dari laman Baznas:

1. Hewan ternak

Tips pertama adalah pastikan umat muslim mengkurbankan hewan ternak. Anjuran hewan ternak yang diperbolehkan adalah unta, kambing, domba, sapi, dan kerbau.

Penting juga untuk memastikan kondisi hewan ternak yang akan dikurbankan. Semua hewan kurban harus sudah memenuhi ketentuan sebagai hewan ternak yang sehat dan layak dikurbankan. 

2. Umur

Setiap jenis hewan kurban memiliki ketentuan syarat umur yang berbeda-beda. Untuk kambing atau domba, disyaratkan minimal berumur 1 tahun. Sementara untuk sapi atau kerbau, kriterianya adalah yang berumur 2 tahun.

Selain melalui catatan kelahiran yang dimiliki pemilii atau penjual, usia hewan kurban juga bisa diketahui melalui giginya. Jika gigi susu hewan tersebut telah tanggal (dua gigi susu yang di depan), maka menandakan ternak (kambing dan domba) telah berumur sekitar 12-18 bulan, sedangkan sapi dan kerbau sekitar 22 bulan. 

3. Tidak cacat

Tips memilih hewan kurban lainnya adalah pastikan kondisi fisik hewan sehat. Hewan kurban sebaiknya tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, seperti demam, kurang nafsu makan, kudis, ada ekskreta (buangan) dari lubang hidung, bulu kusam dan berdiri, mata cekung dan kotor, diare, serta lemas.

Hewan kurban yang sehat menunjukkan tanda-tanda fisik, seperti cuping hidung basah, tetapi bukan karena flu. Selain itu, bulunya juga bersih dan mengilap.

Tak ada salahnya juga mengecek pernafasan dan detak jantung hewan kurban. Lebih baik lagi, tanyakan tentang Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai acuan kesehatan hewan tersebut. Hewan kurban menjadi tidak sah jika mengalami buta sebelah atau jelas sekali kebutaanya. Jika tidak sah, maka hewan tersebut memiliki status sebagai daging biasa, bukan kurban. 

4. Tidak kurus

Selain memastikan kondisi kesehatan, kondisi fisik dari hewan kurban juga perlu diperhatikan. Pastikan calon hewan kurban memiliki nafsu makan yang baik, lincah, mata bersinar, dan bulu tidak kusam. Dengan demikian, kondisi hewan akan terlihat gemuk, segar, dan sehat. 

5. Lokasi pembelian

Hal yang tak kalah penting adalah memilih lokasi pembelian hewan kurban. Jangan membeli hewan kurban yang diternak di tempat pembuangan sampah karena berpotensi mengandung bahan berbahaya yang dapat berdampak pada kesehatan orang yang nanti akan mengonsumsinya. 

Pilihlah hewan kurban yang diternak di lingkungan yang bersih dan jauh dari polusi udara. Hal ini berpengaruh pada tingkat stres hewan yang berimbas pada kesehatan tubuhnya.

 

Penulis: Resla

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya