Kehamilan Bikin Kondisi Skoliosis yang Dialami Ibu Jadi Makin Parah, Mitos atau Fakta?

Dokter jelaskan tiga mitos soal kondisi skoliosis pada ibu hamil.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Jun 2024, 09:00 WIB
Kehamilan Bikin Kondisi Skoliosis yang Dialami Ibu Jadi Makin Parah, Mitos atau Fakta?. (unsplash.com).

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian ibu yang mengalami skoliosis kerap merasa khawatir ketika menghadapi proses kehamilan.

Tak jarang wanita skoliosis mempertanyakan soal pengaruh kehamilan pada kondisi tulang belakangnya. Pertanyaan lainnya seputar cara melahirkan, apakah bisa normal atau harus operasi caesar. Kekhawatiran juga tak lepas dari dampak skoliosis pada keturunan.

Menurut dokter spesialis ortopedi konsultan tulang belakang Eka Hospital BSD, Phedy, skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping. Biasanya berbentuk huruf C atau S.

Skoliosis lebih rentan terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Bagi sebagian besar perempuan yang mengidap skoliosis, hal ini membuat mereka khawatir saat menghadapi kehamilan.

“Kabar baiknya skoliosis tidaklah berpengaruh negatif pada kondisi kehamilan dan janin Anda. Meski begitu, ada beberapa hal perlu Anda perhatikan selama kehamilan untuk menghindari rasa tidak nyaman,” kata Phedy dalam keterangan pers, Senin (3/6/2024).

“Apakah skoliosis pada ibu hamil tambah parah setelah kehamilan? Jawabannya sama sekali tidak,” tambah Phedy.

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2011 berjudul Does pregnancy increase curve progression in women with scoliosis treated without surgery? ditemukan bahwa kehamilan berkali-kali tidak akan memperparah lengkungan skoliosis.

“Jadi Anda tak perlu khawatir skoliosis Anda semakin parah saat hamil ataupun setelah melahirkan.”


Dapatkah Ibu Hamil dengan Skoliosis Melahirkan Secara Normal?

Sempat beredar anggapan bahwa wanita dengan skoliosis harus melahirkan lewat operasi caesar, sambung Phedy.

“Untungnya hal tersebut hanyalah mitos. Ibu hamil dengan skoliosis dapat melahirkan tanpa harus operasi.”

Jika ibu memilih melahirkan secara vaginal, maka pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang kondisi tubuh. Dokter akan membantu menyiapkan proses persalinan yang paling ideal berdasarkan derajat kelengkungan tulang belakang, riwayat operasi tulang belakang, dan juga tingkat kenyamanan pasien.

Dalam proses ini dokter mungkin juga akan membandingkan hasil rontgen tulang belakang sebelum dan saat kehamilan. Selain itu, tidak ada masalah juga bila pasien memilih untuk melakukan operasi caesar.

“Skoliosis tidak akan menimbulkan komplikasi pada proses melahirkan Anda.”


Skoliosis Tak Diturunkan Secara Langsung dari Ibu ke Anak

Lantas, apakah skoliosis pada ibu hamil dapat diturunkan pada anak?

“Skoliosis tidak diturunkan secara langsung dari ibu ke anak. Namun, peluang muncul tetap ada bila ada anggota keluarga yang memiliki kelainan ini. Selain itu, tidak ada gen spesifik penyebab skoliosis pada tubuh seseorang. Bahkan tidak ada yang tahu secara pasti mengapa seseorang mengalami skoliosis.”

Bila pasien memiliki kekhawatiran bahwa si kecil bisa mengalami skoliosis, maka pasien bisa melakukan konseling dengan dokter kandungan sub fetomaternal.


Tips Kurangi Nyeri Skoliosis Saat Hamil

Sama seperti ibu hamil lainnya, ibu hamil dengan skoliosis juga akan mengalami nyeri punggung bawah. Terlebih jika lengkungan tulang belakang cukup parah, maka akan merasakan beban berat akibat kehamilan. Namun, ada beberapa cara mengurangi nyeri skoliosis pada ibu hamil, yaitu:

  • Kurangi berdiri. Bila punggung belakang terasa nyeri, segeralah duduk. Hal ini akan mengurangi tekanan pada punggung belakang dan juga kaki.
  • Pertahankan berat badan ideal. seiring berjalannya masa hamil, janin juga akan semakin berat. Dengan menjaga berat badan ideal, tubuh tidak akan mendapatkan beban tambahan.
  • Berendam air hangat. berendam air hangat dapat mengurangi rasa nyeri pada punggung belakang. Selain itu meminta suami untuk mengusap punggung belakang bisa menjadi cara yang baik untuk mengurangi rasa nyeri.
  • Hindari membawa beban berat. membawa beban berat dapat meningkatkan beban pada tulang belakang.
  • Gunakan postur yang benar. Menggunakan postur yang benar saat duduk dan berdiri dapat mengurangi nyeri dan beban pada tulang belakang.
  • Olahraga teratur. olahraga seperti jalan santai dan juga berenang dapat membantu menguatkan otot punggung dalam menahan beban.
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya