6 Juta Ancaman Online Targetkan Pengguna Internet di Indonesia Januari-Maret 2024

Sebanyak 6 juta ancaman online menargetkan pengguna internet di Indonesia sepanjang Januari-Maret 2024. Meski jumlah ini turun dari periode yang sama tahun lalu, Kaspersky menyebut perlunya waspada.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Jun 2024, 08:30 WIB
Kaspersky: Serangan Phishing Melonjak 40 Persen, Incar Pengguna di Aplikasi Pesan dan Platform Kripto. (Doc: Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna online di Indonesia menjadi target bagi penjahat dunia maya. Berdasarkan data Kaspersky, sebanyak 97.465 phishing menyasar finansial di Indonesia.

Pada kuartal pertama tahun ini, Kaspersky melihat adalah penurunan upaya serangan siber terhadap pengguna internet Indonesia. Penurunan yang terjadi adalah 23,37 persen di kuartal pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun ancaman online di kuartal pertama tahun 2023 sebanyak 7,6 juta deteksi serangan siber. Sementara di kuartal pertama 2024 jumlah itu turun jadi 5,8 juta deteksi.

Jumlah tersebut adalah ancaman yang sudah berhasil diblokir oleh Kaspersky pada Januari-Maret 2024. Jumlah tersebut turun 23,37 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Infeksi pada ancaman online jenis ini terjadi saat pengguna mengunjungi situs web yang terinfeksi tanpa intervensi apa pun dari pengguna dan tanpa sepengetahuan mereka.

Metode ini dipakai di sebagian besar serangan. Misalnya, malware tanpa file menjadi yang paling berbahaya, di mana kode berbahayanya menggunakan langganan registri atau WMI untuk persistensinya, tidak meninggalkan satu objek pun untuk analisis statis pada disk.

Secara keseluruhan, 21,2 persen pengguna di Indonesia diserang ancaman yang disebar via web pada kuartal 1 2024. Ini membuat Indonesia berada di posisi ke-96 dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.


Infeksi Lokal, Bersumber dari Flashdisk dan CD

Ilustrasi phishing. Dok: Kaspersky

Adapun jumlah ancaman infeksi lokal di kuartal pertama 2023 adalah 13 juta deteksi. Jumlah ini juga turun di kuartal pertama 2024 dengan 10 juta deteksi. Meski ada penurunan 23,35 persen, data tersebut masih membuat Indonesia ada di posisi ke-76 secara global.

Pemakaian statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna merupakan indikator yang sangat penting. Apalagi, worm dan virus file adalah penyebab sebagian besar insiden tersebut.

Data ini menunjukkan seberapa seringnya pengguna diserang malware yang menyebar melalui drive USB yang bisa dilepas (flash disk), CD dan DVD, serta metode offline lainnya.


Harus Tetap Waspada

Ransomware WannaCry. (Doc: Kaspersky Lab)

Enterprise Group Manager untuk Indonesia di Kaspersky, Dony Koesmandarin, mengatakan meski ada penurunan dalam ancaman online dan lokal, jumlah deteksi Kaspersky masih tinggi.

"Dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5 persen, berarti banyak data berharga yang menarik pelaku kejahatan siber," katanya.

Ia pun mengimbau agar organisasi dan individu mewaspadai kemungkinan adanya upaya siber yang mungkin lebih canggih atau lebih sederhana.

 


Tips Hindari Jadi Korban Serangan Siber

Salah satu ilustrasi phishing (Foto: official release Kaspersky)

Berikut adalah tips bagi pengguna online agar terhindar dari serangan siber:

  • Periksa tiap link sebelum klik
  • Jangan percaya email dari pengirim tidak dikenal
  • Jangan instal aplikasi dari sumber tak dipercaya
  • Jangan beri izin aksesibilitas pada aplikasi apa pun yang memintanya. Karena, hanya sedikit program yang benar-benar memerlukan izin untuk melakukan ini.
  • Gunakan koneksi aman ketika kunjungi situs web sensitif. Gunakan VPN yang bisa mengenkripsi lalu lintas. Karena jika memakai koneksi tidak aman, penjahat siber bisa diam-diam mengarahkan ke halaman phishing.
  • Selalu jalankan sistem dengan program anti-malware terbaru.
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya