Liputan6.com, Wina - Kedutaan Besar Republik Indonesia/Perutusan Tetap Republik Indonesia di Wina (KBRI/PTRI Wina) menyelenggarakan "Indonesian Street Festival" pada Sabtu, 1 Juni 2024, sebagai bagian dari rangkaian perayaan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Austria. Acara digelar di area Istana Hofburg di Zentrum, yang merupakan salah satu spot wisata utama di pusat Kota Wina.
Street festival yang turut menampilkan tarian dan musik Indonesia berlangsung di Maria-Theresien-Platz pada pukul 11.00 - 12.00 dan berulang di Heldenplatz (Alun-alun Pahlawan) pada pukul 14.00-15.00 Waktu setempat.
Advertisement
Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman menuturkan bahwa street performance ini merupakan isyarat persahabatan antara Indonesia dan Austria.
"Kegiatan publik ini melibatkan secara aktif berbagai kelompok masyarakat Indonesia dan diaspora yang menetap di Austria, serta segenap friends of Indonesia, menampilkan berbagai budaya, kesenian, dan musik Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam 1 jam penuh," ujar Damos, seperti dikutip dari pernyataan tertulis KBRI/PTRI Wina, Senin (3/6).
Acara yang dihadiri oleh ratusan masyarakat umum, WNI dan diaspora Indonesia ini antara lain menghadirkan pemain biola andal Indonesia Fakhri Bagus Pratama, dengan didukung oleh pemain biola dan kulintang dari KBRI/PTRI Wina yang mengumandangkan lagu "Indonesia Pusaka" dan "Tanah Airku" sebagai atraksi pembuka.
Kolaborasi biola dan kulintang yang memainkan dua lagu patriotik tersebut tidak hanya menggambarkan harmoni antara dua seni budaya Timur dan Barat, namun juga memukau dan menggugah rasa cinta tanah air warga negara Indonesia (WNI) dan diaspora yang menyaksikan.
Perwakilan Kementerian Federal untuk Urusan Eropa dan Internasional Austria (BMEIA), pejabat Kedutaan Besar Austria di Jakarta, mantan duta besar Austria untuk Indonesia, dan para Indonesianis yang tergabung dalam Austrian-Indonesian Society (AIS) turut menyaksikan street festival ini.
Jelajahi Nusantara Lewat Kesenian
Kesuksesan street festival tidak luput dari partisipasi aktif kolompok seni, budaya, dan tari Indonesia seperti grup tari Gema Puspa Nusantara (GPN), Shivanata, kelompok tari mahasiswa dan diaspora Indonesia, serta Grup Pencak Silat Minangkabau Anak Harimau yang berhasil membawa para penonton menjelajahi Nusantara dalam waktu 60 menit.
Rangkaian pertunjukan menampilkan Tari Saman dari Aceh, pencak silat Minangkabau dari Sumatra Barat, Tari Merak dari Jawa Barat, Tari Legong Keraton dari Bali, Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur, dan Tari Paduppa dari Sulawesi Selatan. Acara ditutup dengan medley Tari Sajojo dari Papua Barat dan Tari Maumere dari Nusa Tenggara Timur secara flash mob, dengan diiringi lantunan permainan live duo biola dan kulintang.
Kelompok nirlaba Urban Sketchers Vienna tidak mau ketinggalan memeriahkan cara. Mereka menurunkan anggotanya di beberapa titik acara untuk "merekam" secara live street festival melalui seni lukis sketsa.
"Kami menyatakan apresiasi yang sebesar-besarnya atas kesempatan kolaborasi dalam acara yang unik ini dan berharap hubungan Indonesia dan Austria akan semakin kuat pada tahun-tahun mendatang," ungkap pengurus Urban Sketchers Vienna Susanne Spangl.
Advertisement
Perdana oleh Perwakilan Asing
Wakil Ketua Bidang Budaya AIS Benjamin Nathaniel memuji keindahan seni dan budaya Indonesia.
"Festival yang sangat beraneka warna ini adalah acara open-air terindah yang pernah ada di Wina! Para penari dan musisi … telah menjunjung tinggi seni budaya Indonesia yang luar biasa … Semoga kedekatan hubungan antara Indonesia dan Austria yang didukung oleh interaksi people-to-people yang kuat akan semakin kokoh dalam 70 tahun mendatang," tutur Benjamin merangkum komentar anggota AIS yang hadir.
"Indonesian Street Festival" mendapat dukungan perizinan dari BMEIA, Kantor Administratif Istana Hofburg (Burghauptmannschaft), kepolisian, serta pemerintah Kota Wina dan merupakan acara yang pertama kali diselenggarakan oleh perwakilan asing di area ikonik tersebut.