Liputan6.com, Bandung - RP (24) dilaporkan melompat dari sebuah lantai apartemen di bilangan Ciumbuleuit, Kota Bandung. Korban menjatuhkan diri dari ketinggian sekitar 50 meter.
Peristiwa ini menjadi kabar duka bagi dunia mixed martial arts (MMA) Indonesia, sebab korban diketahui sebagai alah satu atlet berprestasi ajang seni bela diri itu.
Advertisement
RP meninggal di tempat pada Sabtu, 1 Juni 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Kepala Seksi Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, John Erwin menyampaikan, beberapa orang di lokasi sempat membujuk korban agar tidak melompat, termasuk pelatih RP.
"Petugas mencoba melakukan mediasi dengan korban. Selanjutnya dari pihak pelatih MMA melakukan mediasi terhadap korban," sebut Erwin saat dihubungi, Senin (3/6).
Sebelum melompat, kondisi RP dilaporkan telah berlumuran darah, berada di atas dinding pembatas. Ia kabarnya sempat memberikan gawainya, meminta kepada seseorang yang membujuknya itu untuk menghubungi kekasih dan orangtuanya, tapi tak berhasil.
"Korban sudah mengalami pendarahan yang cukup banyak dan susah dimediasi. Korban akhirnya meloncat (dari ketinggian) kurang lebih 50 meter," kata Erwin.
Erwin mengatakan, tubuh korban pun jatuh ke sebuah lapangan basket, hingga meninggal di tempat. "Korban terjatuh ke halaman lapangan basket apartemen," katanya.
Tim penyelamatan, kata Erwin, terbagi dua kelompok. Pertama, berupaya membujuk korban di Lantai GF, tim kedua berada di lantai bawah.
Di lapangan basket tersebut, beberapa orang dilaporkan sempat berupaya untuk menyelamatkan korban dengan cara menaruh beberapa kasur. Berharap korban jatuh di hamparan dan masih bisa terselamatkan. Namun, korban jatuh di titik lain, sehingga tubuhnya membentur lantai lapangan basket.
Dugaan Masalah Hubungan
Sebelumnya, Liputan6.com menerima laporan tertulis dari pihak kepolisian setempat yang ditujukan untuk Satreskrim Polrestabes Bandung. Selain itu, menerima beberapa rekaman video yang diambil warga, mereka sebelum dan ketika korban melompat.
Berdasarkan laporan tertulis pihak kepolisian diterima Liputan6.com, Senin (3/6/2024), korban diduga bunuh diri karena masalah hubungan dengan kekasihnya.
"Untuk penyebab kematian korban diduga depresi karena adanya permasalahan dengan pacarnya yang belum selesai". "Selanjutnya korban oleh Tim PMI Kota dibawa ke RS. Sartika Asih untuk dilakukan visum pananganan oleh Polsek Cidadap," dikutip dari laporan tersebut.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.