Venezuela Larang Penambangan Kripto, Ada Apa?

Postingan X dari Asosiasi Mata Uang Kripto Nasional Venezuela menyatakan penambangan kripto dilarang di seluruh Venezuela.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Jun 2024, 06:36 WIB
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Venezuela telah bergabung dengan daftar negara yang tidak menyukai penambangan kripto karena kebutuhan listrik untuk menambang kripto yang sangat besar. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (3/6/2024), menurut media lokal Venezuela, Kementerian Tenaga Listrik Venezuela (MPPPE) telah mengumumkan rencana untuk memutuskan sambungan penambangan cryptocurrency dari jaringan listrik nasional. Langkah ini bertujuan untuk mengatur konsumsi energi yang berlebihan dan menjamin pasokan listrik yang stabil bagi masyarakat.

Postingan X dari Asosiasi Mata Uang Kripto Nasional Venezuela menyatakan penambangan kripto dilarang di seluruh Venezuela. Langkah ini memprioritaskan stabilitas energi dibandingkan industri penambangan kripto yang sedang berkembang.

Langkah ini mengikuti tindakan keras baru-baru ini yang melibatkan penyitaan 2.000 perangkat penambangan mata uang kripto di Maracay, negara bagian Aragua, sekitar 120 kilometer barat daya Caracas, sebagai bagian dari inisiatif antikorupsi.

Kementerian menekankan perlunya menawarkan layanan kelistrikan yang efisien dan andal di seluruh Venezuela dengan menghilangkan beban yang disebabkan oleh pembangkit listrik yang mengonsumsi banyak energi. 

Menurut para pejabat, langkah-langkah ini penting untuk menstabilkan pasokan listrik nasional, yang tidak dapat diandalkan selama satu dekade terakhir.

 


Selanjutnya

Ilustrasi crypto, kripto atau perdagangan kripto. Foto: Freepik

Negara ini telah berulang kali mengalami pemadaman listrik, terutama sejak tahun 2019, yang berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga dan kinerja perekonomian secara keseluruhan.Penambangan mata uang kripto terkenal di seluruh dunia karena kebutuhan listriknya yang besar. 

Sebagai tanggapannya, negara-negara seperti Tiongkok dan Kazakhstan telah menerapkan peraturan ketat atau larangan langsung terhadap praktik tersebut untuk menjaga infrastruktur listrik mereka dan memprioritaskan alokasi energi untuk layanan publik yang penting.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya