Jangan Sampai Salah! Ternyata 2 Waktu Ini Diharamkan untuk Sholat Dhuha

Sholat dhuha merupakan salah satu amalan untuk pembuka rezeki. Namun, sholat ini harus dilaksanakan pada waktu yang tepat, jika tidak justru akan mendatangkan dosa.

oleh Putry Damayanty diperbarui 04 Jun 2024, 09:30 WIB
Ilustrasi Melaksanakan Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta - Sholat dhuha merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan. Selain bernilai pahala, sholat sunnah ini juga dapat menjadi pelancar rezeki.

Mengawali hari dengan sesuatu yang baik seperti melaksakan sholat dhuha adalah ladang untuk mendapatkan ridha Allah. Melaksanakan sholat tentunya harus pada waktu yang tepat disertai dengan niat hati yang ikhlas.

Hal itu bertujuan agar ibadah kita diterima oleh Allah dan dinilai sebagai pahala. Akan tetapi, ternyata ada waktu-waktu yang diharamkan untuk menjalankan sholat dhuha.

Sehingga apabila dikerjakan dalam waktu yang diharamkan bukannya mendapatkan pahala justru akan mendatangkan dosa. 

Mengutip dari laman dream.co.id, berikut ini adalah waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha berdasarkan hadis Rasulullah SAW.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Dua Waktu yang Diharamkan Sholat Dhuha

Ilustrasi Berdoa Setelah Selesai Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Waktu pertama yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah ketika sesudah subuh hingga matahari bersinar (terbit), sekitar pukul 06.00-07.30 pagi. Kemudian, waktu kedua yang diharamkan untuk melakukan sholat dhuha adalah ketika memasuki dzuhur hingga tergelincirnya matahari atau pukul 11.30-12.15.

Kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha berdasarkan penentuan larangan dari Rasulullah SAW. Berikut ini hadis-hadis Rasulullah yang menunjukkan waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat dhuha.

Dari Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam melarang shalat sesudah Subuh hingga matahari bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” (HR. Bukhari)

Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan sholat Dhuha (pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata: “ Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa sholat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sholatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”. (HR. Muslim)


Alasan Diharamkan pada Dua Waktu Tersebut

Dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda: Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga matahari terbenam”. (HR. Bukhari)

Tidak hanya itu salah satu alasan mengapa kedua waktu tersebut diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah karena adanya setan yang mengikuti waktu-waktu itu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallambersbda: “Matahari terbit dengan diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” (HR. Nasa’i)

Demikianlah ulasan mengenai dua waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha. Meskipun ingin melaksanakan ibadah, namun ada baiknya untuk terlebih dahulu memperhatikan waktu pelaksanaannya. Jangan sampai ibadah kita menjadi sia-sia dan justru menimbulkan dosa karena sholat pada waktu yang tidak tepat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya