Bantuan Pangan Beras 10 Kg Berlanjut hingga Akhir 2024, Jokowi Beri Restu

Presiden Jokowi telah menyetujui bantuan pangan beras diteruskan kembali setelah Juni 2024 nanti.

oleh Arief Rahman H diperbarui 03 Jun 2024, 21:54 WIB
Pemerintah memutuskan program bantuan pangan (banpang) beras berlanjut hingga akhir tahun 2024. Dok Bapanas

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan program bantuan pangan (banpang) beras berlanjut di tahun 2024. Restu ini diberikan Presiden Joko Widodo yang telah menyetujui bantuan pangan beras dalam rapat internal terbatas di Istana Negara, Senin (3/6/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi yang memastikan jika Presiden Jokowi telah menyetujui bantuan pangan beras diteruskan kembali setelah Juni nanti. Bantuan diberikan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember di tahun ini.

Alhamdulilah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan banpang beras untuk terus dikucurkan kepada 22 juta keluarga se-Indonesia, berupa beras kualitas terbaik dari Bulog 10 kilogram per keluarga per 2 bulan. Jadi program pro rakyat ini di 2024 ini akan berlangsung lagi setelah Juni ini, tepatnya di Agustus, Oktober, dan Desember,” ungkap Arief dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).

Sebelumnya, Jokowi sudah memberikan sinyal bantuan pangan berlanjut saat memantau penyaluran banpang beras di Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada 30 Mei 2024.

"Nanti saya akan lihat yang namanya fiskal anggaran APBN. Nanti bulan Juni akan saya umumkan, tapi kelihatannya bisa dilanjutkan. Bapak ibu berdoa bersama ya. Nanti kelihatan keputusannya nanti di Juni ini. (Misalnya) oh ada anggarannya, (bisa) terus sampai Desember,” jelas Jokowi saat itu.

Arief mengatakan pemberian bantuan pangan ini telah membuktikan kehadiran dan perhatian pemerintah yang terus menyokong perekonomian 22 juta keluarga.

"22 juta keluarga itu kalau secara individu bisa sampai sekitar 89 juta atau artinya hampir sepertiga rakyat Indonesia yang diberikan beras Bulog yang berkualitas baik dari pemerintah,” jelas dia.

 


Tujuan Pemberian Bantuan Pangan

Warga mengambil beras bantuan sosial di Kantor Kelurahan Meruyung, Depok, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Badan Pangan Nasional (Bapanas) menugaskan Perum Bulog membagikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras kepada masyarakat berpendapatan rendah selama 3 bulan masing-masing 10 kg per keluarga penerima manfaat (KPM). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sekadar informasi, bantuan uang untuk pangan ini merupakan program pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

Bantuan Pangan Beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog

Bantuan ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non (DTKS).

Arief mengatakan, keberlanjutan banpang beras ini menjadi penting, terlebih harga pangan secara global mulai menunjukan adanya kenaikan, sehingga Indonesia pun harus mulai bersiap.

"Kita di Indonesia punya banpang ini karena tidak ada negara lain yang memberikan bantuan pangan gratis dalam bentuk beras, kecuali Indonesia. Dengan instrumen ini, kita yakin dapat menjaga kondisi perberasan sekaligus inflasi nasional,” pungkasnya.

Lebih lanjut, mulai menggeliatnya harga pangan dunia ditunjukan pada indeks harga pangan yang dirilis Food and Agriculture Organization (FAO) atau The FAO Food Price Index (FFPI) di awal Mei tahun ini.

FFPI April tahun ini tercatat mulai mengalami kenaikan menjadi 119,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 118,8 poin. Sementara FFPI di Januari 2024 tercatat 117,7 poin dan Februari 2024 di 117,4 poin.

 

 


Stok Beras

Pelaksanaan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah dipercepat untuk mengatasi kenaikan harga beras saat ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di ranah domestik, dengan adanya program banpang beras terbukti memberi dampak positif pada pengendalian inflasi secara nasional, utamanya beras.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, inflasi beras secara bulanan berada cukup tinggi di angka 5,32 persen.

Akan tetapi, tingkat inflasi beras tersebut melemah dengan di Maret 2024 menurun ke 2,06 persen dan April 2024 tercatat minus 2,72 persen. 

Terbaru, inflasi beras di Mei 2024 kembali mengalami pelemahan menjadi minus 3,59 persen dengan andil terhadap inflasi minus 0,15 persen.

Kondisi ini dipengaruhi ketersediaan stok beras yang memadai disebabkan produksi beras dalam negeri 3 bulan terakhir cukup tinggi.

Pada Maret 2024, produksi beras tercatat memiliki angka potensi 3,38 juta ton. Di April 2024 angka potensi di 5,31 juta ton dan Mei 2024 di 3,58 juta ton.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya