Liputan6.com, Jakarta Saham-saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa setelah memulai bulan Juni dengan kokoh, dengan para investor saham kini menunggu hasil akhir pemilihan umum India.
Negara terpadat di dunia ini akan mulai menghitung suara untuk pemilu 2024 pada pukul 8 pagi waktu setempat, dengan Perdana Menteri Narendra Modi diproyeksikan akan memenangkan masa jabatan ketiga berturut-turut yang jarang terjadi di India.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Selasa (4/6/2024), indeks saham di India mencapai rekor tertinggi pada hari Senin, dengan indeks Nifty 50 dan BSE Sensex masing-masing naik lebih dari 3%.
Selama akhir pekan, exit poll lokal memproyeksikan Modi dan aliansi yang dipimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) akan memenangkan mayoritas mutlak di majelis rendah parlemen.
Nikkei 225 Jepang dibuka 0,4% lebih rendah, sementara Topix yang lebih luas turun 0,14%.
Kospi Korea Selatan turun 0,28% dan Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil turun 0,09%.
Futures untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 18.092, menunjukkan pembukaan lebih rendah dibandingkan penutupan HSI di 18.403,04.
Di Australia, indeks saham S&P/ASX 200 datar.
Indeks Saham AS
Semalam, futures indeks saham AS tidak banyak bergerak karena Wall Street berusaha menemukan pijakannya setelah awal bulan yang tidak stabil.
Futures untuk Dow Jones Industrial Average hampir datar. Futures S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing naik kurang dari 0,1%.
Dow jatuh lebih dari 115 poin, atau 0,3%, pada hari perdagangan pertama bulan Juni. S&P 500 dan Nasdaq Composite keduanya naik sedikit pada hari Senin.
Advertisement