Liputan6.com, Jakarta PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membagikan dividen final Rp 683,6 miliar atau 30,20 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 30 Mei 2024.
Secara keseluruhan, perseroan membagikan 80 persen laba tahun buku 2023 sebagai dividen atau senilai Rp 1,25 triliun. Termasuk dividen interim sebesar Rp 565,9 miliar yang telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 27 Desember 2023.
Advertisement
Pembagian dividen TBIG mempertimbangkan data keuangan perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,56 triliun.
Sampai dengan 31 Desember 2023, perseroan membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 4,98 triliun. Bersamaan dengan itu, total ekuitas sampai dengan akhir tahun lalu tercatat sebanyak Rp 12,36 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/6/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Tower Bersama Infrastructure Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 7 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 10 Juni 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 11 Juni 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 12 Juni 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 11 Juni 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 3 Juli 2024
TBIG Catatkan Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 6,6 triliun dan Rp 5,7 triliun untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Marjin EBITDA Perseroan berada pada 86,3% pada 2023.
Per 31 Desember 2023, TBIG memiliki 41.227 penyewaan dan 22.475 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 22.357 menara telekomunikasi dan 118 jaringan DAS.
Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.109, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,84.
CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong mengatakan, pada 2023, perseroan menambahkan 2.760 penyewaan kotor yang terdiri dari 744 sites telekomunikasi dan 2.016 kolokasi ke portofolio kami.
“Setelah merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison (IOH) pada 2022, kami telah bekerja dengan IOH terkait dengan integrasi jaringan mereka. Pada beberapa penyewaan dari IOH yang berakhir, kami melihat beberapa yang tidak diperpanjang, yang mengakibatkan penambahan penyewaan bersih yang lebih rendah untuk tahun 2023,” kata Hardi dalam siaran pers, dikutip Jumat (29/3/2024).
Per 31 Desember 2023, total pinjaman (debt) perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 28.202 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 625 miliar.
Dengan saldo kas yang mencapai Rp 801 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 27.401 miliar.
Advertisement