Liputan6.com, Jakarta - Rapor Pendidikan Indonesia tahun 2023 mencatat kemampuan literasi siswa Indonesia berada dalam kategori sedang. Persentase siswa yang mencapai kompetensi minimum literasi di SMA 49,26 persen.
Masih lebih baik tingkat SMP di angka 59 persen. Kegiatan Sepekan 1 Buku menjadi bagian kampanye literasi dengan target siswa-siswi didik kelas menengah.
Advertisement
Sepekan 1 Buku mengajak siswa-siswi SMP dan SMA sederajat membiasakan diri untuk membaca. Kampanye ini dirangkaikan dengan kegiatan lomba resensi dalam bentuk tulisan atau video yang diunggah di media sosial Gerakan Indonesia Membaca Perpusnas Nasional.
"Tahun ini ada 12 titik kampanye Sepekan 1 Buku secara nasional," jelas Pustakawan Utama Perpusnas Subeti Makdriani pada sosialisasi Gerakan Indonesia Membaca di Samarinda, Selasa (4/5/2024).
Gerakan Indonesia Membaca, lanjut Subeti, bertujuan mempromosikan pentingnya membaca sebagai modal utama dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat.
Untuk mencapai literasi yang tinggi butuh proses budaya baca yang tinggi pula. Karena literasi bukan sekadar baca-tulis tapi kemampuan memahami dan berpikir lebih kritis.
"Jika kaya literasi, bisa dipastikan akan mampu jawab segala persoalan," tambah Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim HM Syafranuddin.
Inovasi Pengembangan Kegemaran Membaca
Gerakan Indonesia Membaca merupakan inovasi program yang diharapkan mampu meningkatkan akselerasi pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca.
Selain Sepekan 1Buku, kegiatan Membaca Nyaring (Read A Loud), Duta Baca Indonesia Berdaya Dengan Buku, dan Penguatan Kepenulisan Daerah Berbasis Konten Lokal turut menjadi bagian dari kampanye gerakan tersebut.
Advertisement