Liputan6.com, La Carlota - Lebih dari 1.000 penduduk yang tinggal di dekat Gunung Kanlaon dievakuasi usai mengalami erupsi pada Senin (3/6/2024).
Setidaknya penduduk dari dua provinsi di Negros Occidental serta Negros Oriental, Filipina diminta untuk berpindah agar tak mengakibatkan hal yang tak diinginkan.
Advertisement
Sejak Senin (3/6) malam gunung tersebut mulai memuntahkan abu dan batu dalam jumlah besar.
Pengungsi berasal dari sedikitnya 85 keluarga (393 individu) di Kota La Carlota, tujuh keluarga (50 individu) di Kota Bago, 104 keluarga (371 penduduk di kota Pontevedra, dan 56 keluarga (257 individu) di kota La Castellana, semuanya di Negros Occidental.
Di Negros Oriental, 47 keluarga (146 individu) dievakuasi dari Barangay Masulog, Pula, Lumapao, dan Malaiba di Kota Canlaon, dikutip dari laman inquirer.net, Selasa (4/6).
Wali Kota Rhummyla Nicor Mangilimutan dari La Castellana, yang terletak di kaki Gunung Berapi Kanlaon, mengatakan bahwa para pengungsi sebagian besar dari masyarakat petani di dekat gunung berapi tersebut.
Mereka terpaksa meninggalkan hewan ternak mereka di tengah hujan abu lebat dan bau belerang yang menyengat pada Senin (3/6) malam.
Mereka juga khawatir letusan akan memburuk, tambahnya.
Sejauh ini, gunung berapi tersebut tampaknya telah tenang dan bau belerang telah berkurang, tambahnya.
Penerbangan ke dan dari Bandara Bacolod Silay telah dibatalkan karena bahaya abu dari gunung berapi tersebut.