Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek New York atau New York Stock Exchange (NYSE) menyebutkan masalah teknis yang menghentikan perdagangan beberapa saham utama, bahkan mendorong saham Berkshire Hathaway anjlok 99,97 persen telah teratasi.
Mengutip CNN, ditulis Selasa (4/6/2024), Bursa Efek New York mengatakan, saham yang terkena dampak telah kembali dibuka dan semua sistem saat ini beroperasi. Intercontinental Exchange, perusahaan induk NYSE tidak menemukan indikasi kesalahan itu disebabkan oleh serangan siber. Demikian disampaikan seorang eksekutif senior di sebuah bank besar yang berhubungan ICE kepada CNN.
Advertisement
Sementara itu, Juru Bicara NYSE menuturkan, ada "masalah teknis" dengan kisaran harga industri yang “memicu” penghentian perdagangan hingga 40 saham yang terdaftar di grup NYSE.
NYSE mencatat kisaran harga itu diterbitkan oleh Consolidated Tape Association’s (CTA) Security Information Processor (SIP). CTA, sebuah grup industri bertanggung jawab menerbitkan data perdagangan dan kuotasi secara real-time.
CTA menuturkan, pihaknya mengalami masalah yang “mungkin terkait dengan rilis perangkat lunak baru”. Untuk memperbaiki masalah ini, pihaknya mengatakan mengandalkan pusat data sekunder yang beroperasi pada perangkat lunak versi lama.
Adapun lusinan saham dihentikan sementara pada hari sebelumnya, sebuah indikasi saham diperdagangkan di luar batasan yang disebut batas atas dan batas bawah, menurut situs NYSE. Daftar saham itu mencakup Chipotle dan Berkshire Hathaway, perusahaan induk yang dijalankan oleh investor legendaris Warren Buffett.
Selama hampir dua jam saham kelas A Berkshire Hathaway tercatat diperdagangkan senilai USD 185,10, harga yang menunjukkan koreksi sebesar 99,97 persen. Saham Berkshire Hathaway ditutup di posisi USD 627,40 pada Jumat, 31 Mei 2024.
NYSE mengumumkan telah memutuskan untuk membatalkan semua perdagangan “yang salah” untuk Berkshire antara pukul 09:50 ET dan 09:51 ET dengan harga di bawah USD 603,718.
Respons Pelaku Pasar
NYSE mengatakan, keputusan itu tidak memenuhi syarat untuk mengajukan banding dan mengindikasikan dapat membatalkan perdagangan lainnya.
“Kami sedang memantau masalah ini dan berinteraksi dengan pelaku pasar,” ujar Juru Bicara Komisi Sekuritas dan Bursa atau the Securities and Exchange Commission (SEC).
Sementara itu, salah satu pendiri Themis Trading, Joe Saluzzi menuturkan, penjelasan NYSE sulit untuk dicocokkan dengan perdagangan aneh yang terjadi.
"Saya tidak percaya penjelasan itu. Itu tidak masuk akal bagi saya,” ujar Saluzzi.
Data perdagangan yang disediakan oleh Refinitiv menunjukkan Berskhire Hathaway berpindah tangan pada harga USD 620,700 pada Senin pagi pukul 09:44. Kemudian tanpa penjelasan apapun, saham Berkshire Hathaway anjlok menjadi hanya USD 185,10.
"Tiba-tiba ada harga USD 185. Tapi tidak ada yang bisa menurunkannya tingkat demi tingkat, seperti yang Anda harapkan. Itu tidak masuk akal,” kata Saluzzi.
Advertisement
Tak Terlalu Berdampak Luas
Masalah teknis tampaknya tidak berdampak pada pasar saham yang lebih luas, yang sebagian besar bergerak lebih rendah karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain Berkshire, sebagian besar saham yang dihentikan dan exchange traded fund (ETF) atau dana yang diperdagangkan di bursa hanya diperdagangkan sedikit lebih tinggi dan rendah.
Namun, saham Barrick Gold, produsen emas dan tembaga Kanada diperdagangkan hanya dengan 25 sen, turun 98,5 persen, menurut Refinitiv. Pada tengah hari, Barrick kembali normal, diperdagangkan pada USD 17,28, naik 1,1 persen pada hari itu.
Saham NuScale Power,produsen teknologi reaktor nuklir modular yang go public tercatat hanya dengan 13 sen, merosot 98,5 persen. Setelah NuScale kembali dibuka diperdagangkan pada USD 8,29, susut hanya 5 persen.
Indeks Nasdaq Catat Rekor Tersengat Kenaikan Harga Saham Nvidia
Sebelumnya, wall street bervariasi selama sepekan dengan indeks Nasdaq catat kenaikan terbesar. Kenaikan sejumlah harga saham teknologi membantu indeks Nasdaq.
Mengutip CNBC, Sabtu (25/5/2024), selama sepekan, indeks S&P 500 hanya naik tipis 0,03 persen. Indeks Nasdaq menguat 1,41 persen. Indeks Dow Jones merosot 2,22 persen, menandai mingguan negatif pertama dalam lima minggu.
Pada perdagangan Jumat, 24 Mei 2024, indeks Nasdaq mencatat rekor tertinggi baru seiring kenaikan saham produsen chip Nvidia. Hal ini menjadi katalis positif di tengah kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan menunda penurunan suku bunga.
Indeks S&P 500 menguat 0,7 persen ke posisi 5.304,72. Indeks Nasdaq naik 1,1 persen ke posisi 16.920,79. Indeks Dow Jones menguat tipis 4,3 poin atau 0,01 persen ke posisi 39.069,59.
Saham Nvidia melonjak 2,6 persen pada perdagangan Jumat pekan ini seiring antusiasme terus berlanjut usai merilis laporan keuangan. Sentimen itu mendorong, harga saham Nvidia berada di atas USD 1.000 untuk pertama kalinya.
Sentimen bullish terhadap raksasa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan perusahaan teknologi lainnya mendorong pasar lebih tinggi bahkan ketika kekhawatiran the Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada musim panas ini.
Advertisement
Penurunan Suku Bunga The Fed
Setelah beberapa rilis data ekonomi dan tenaga kerja yang kuat pekan ini, Goldman mendorong perkiraan penurunan suku bunga pertama the Fed kembali ke September dari posisi Juli.
“Inflasi kemungkinan akan meningkat pesat pada September, tetapi tidak sempurna, dan keputusan pemangkasan suku bunga kurang jelas,” tulis ekonom Goldman, David Mericle.
Sementara itu, pelaku pasar sekarang memperhitungkan kemungkinan kurang dari 50 persen bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September, menurut CME FedWatch Tool.
Pada Jumat pekan ini, sejumlah saham teknologi menguat. Harga saham Advanced Micro Devices dan Intel masing-masing naik 3,7 persen dan 2,1 persen. Saham Meta dan Netflix masing-masing reli 2,7 persen dan 1,7 persen. Kenaikan harga saham teknologi itu mendorong indeks Nasdaq cetak rekor pada 2024.