Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana untuk menambah jalur LRT Jabodebek sampai ke rute Bogor. Sejauh ini, pembangunan jalur baru tersebut masih dalam kajian oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Terkait studi itu, Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengungkapkan, Baranangsiang akan menjadi salah satu wilayah yang dilewati jalur baru LRT nantinya.
Advertisement
"(Kemenhub) punya studi sendiri. Mereka melihat oh sekarang kondisinya begini dengan dinamika yang ada," ujar Mahendro kepada media di Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).
"Kami selalu siap ketika ditugaskan. Hanya saja kembali lagi, perlu pertimbangan dan studi yang lebih matang (untuk mengetahui) bagaimana pemilihan jalurnya, mana yang lebih urgen" kata Mahendro kepada awak media, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Mahendro sejauh ini belum dapat memastikan kapan jalur LRT ke Bogor mulai dibangun. Namun dia memperkirakan, pembahasan lebih lanjut terkait proyek itu baru dapat berjalan setelah pemerintahan berganti dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Oktober 2024 mendatang.
"Sekarang 2024 sudah setengah jalan, mungkin anggarannya sudah teralokasi semua. Kami berharap (dibangun) lebih cepat, apalagi kalau diminati masyarakat," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Mahendro juga mengungkapkan, pihaknya tengah mendiskusikan pengoperasian 22 trainset LRT saat jam sibuk dan jam nonsibuk.
Penambahan trainset ini untuk mempercepat waktu kedatangan antarkereta hingga dibawah 5 menit.
"(Agar) headway-nya di bawah 5 menit, minimal harus menambah 2 rangkaian dari operasional (LRT) saat jam sibuk menjadi 22 trainset," terang dia.
Sejauh ini, rencana penambahan rangkaian tersebut masih dalam tahap pembahasan internal dengan PT KAI, yang kemudian harus diajukan terlebih dahulu ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun, Mahendro juga belum dapat mengungkap kapan penambahan rangkaian LRT Jabodebek diusulkan ke Kemenhub.
Catat Rekor Tertinggi, LRT Jabodebek Angkut 1,7 Juta Orang di Mei 2024
LRT Jabodebek melayani 1.704.223 pengguna pada Mei 2024. Dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 70.335 pengguna. Sementara pada akhir pekan dan hari libur nasional rata-rata sebanyak 33.707 pengguna LRT Jabodebek.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawomo, menyampaikan, jumlah pengguna pada Mei mencatat rekor jumlah pengguna bulanan tertinggi sejak LRT Jabodebek resmi beroperasi per Agustus 2023 lalu.
"Jumlah pengguna pada bulan Mei melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada bulan September 2023, saat tarif flat Rp 5.000 masih diberlakukan. Pengguna pada bulan Mei naik 12 persen dibanding jumlah pengguna pada periode tersebut yakni sebanyak 1.506.191 pengguna," terangnya, Selasa (4/6/2024).Meskipun per Mei sudah tidak memberlakukan tarif flat Rp 5.000 seperti saat itu, namun jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan Mei justru meningkat.
"Ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek sudah melekat dan menjadi pilihan masyarakat dalam bertransportasi sehari-hari," imbuh Mahendro.
Advertisement
Tarif Terbaru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024, Ini Besarannya
Diwartakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan akan menerapkan tarif normal untuk LRT Jabodebek mulai 1 Juni 2024.
Tarif LRT Jabodebek sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023. Penerapan tarif normal ini sekaligus mengakhiri masa berlaku tarif promo yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024.
"Meskipun tarif promo berakhir, DJKA tetap memberlakukan tarif maksimal yang sama, yaitu Rp 10.000 pada hari kerja di luar jam sibuk (dan akhir pekan serta libur masional) dan Rp 20.000 pada hari kerja di jam sibuk," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kamis (30/5/2024).
Risal mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan minat dan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap penggunaan LRT Jabodebek. Tercermin lebih dari 11 juta orang yang menikmati layanan LRT Jabodebek sejak beroperasi pada Agustus 2023 hingga 28 Mei 2024.
Penerapan Tarif Normal
Selain itu, dalam penerapan tarif normal ini tidak terdapat perubahan waktu jam sibuk. Untuk sore hari pukul 16.00 WIB hingga 19.59 WIB, dan pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB.
"Kami berharap tarif yang terjangkau serta fasilitas lengkap dan nyaman yang ditawarkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek, angkutan transportasi terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi," pungkas Risal.