Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah kajian yang disampaikan oleh Buya Yahya seperti yang diunggah channel Youtube @buyayahyaofficial, ia mengtakan ada trik yang bisa dilakukan agar bisa ikut ibadah qurban tiap tahun.
Bagi orang banyak harta mungkin tidak ada masalah untuk ibadah tersebut. Namun yang dikisahkan oleh Buya Yahya adalah kisah orang fakir yang bisa qurban tiap tahun.
Lantas, bagaimana cara dan triknya, seorang yang fakir bisa berqurban tiap tahun? Kisah ini sangat menginspirasi untuk bisa diikuti, dan dijalani.
Buya Yahya menyoroti sebuah contoh nyata tentang kebijaksanaan dalam berkurban, meskipun datang dari seorang fakir.
Ia mengungkapkan dikisahkan seorang fakir yang setiap tahunnya berkurban dengan kambing yang ukurannya selalu menjadi yang terbesar di antara yang lain.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Tukang Becak Cerdas, Menurut Buya Yahya
Bahkan, warga di kampung tempat tinggalnya heran melihat keberhasilan fakir tersebut. Mengingat statusnya yang hanya sebagai seorang tukang becak.
"Dan ada contoh orang fakir bisa qurban setiap tahun. Dikisahkan seorang fakir, tapi setiap tahun qurbannya paling gede. Orang di kampung heran kok bisa begitu," kata Buya Yahya.
"Karena dia cerdas, meski dia hanya seorang tukang becak. Tapi insya Allah ahli surga, mulia," kata Buya.
"Jadi dia kalau setelah bulan haji ini kan banyak kambing-kambing yang dilihat bakal gede itu dibeli yang kecil-kecil kan murah itu, dibeli tiga," kisah Buya.
"Nah ini sambil narik becak, pulangnya dia cari rumput. Nanti pas menjelang bulan haji satu dijual untuk beli lagi, nanti yang dua disembelih. Kalau enggak, dua dijual satunya disembelih, dua dijual untuk dibelikan kambing kecil lagi terus begitu dia cerdas ," ujar Buya mnenghisahkan trik berkurban ala orang fakir itu.
Buya melanjutkan, masa kita kalah dengan orang seperti itu? "Gitu loh, itu orang cerdas ahli surga. Jadi ayo kita berpikir tentang nyembelih qurban untuk menjadikan hari raya," ajak Buya.
Advertisement
Begini Ajakan Buya Yahya
Buya menceritakan, ketika hari raya tiba, kambing qurban milik si fakir ini selalu menjadi yang terbesar dan paling menarik perhatian.
Meskipun dari luar kelihatan sederhana, namun kecerdasan fakir tersebut menjadi contoh nyata bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh status sosial atau harta benda.
Dalam kajian tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya memahami makna sebenarnya dari berqurban. Qurban bukan sekadar kewajiban, namun juga sebuah kesempatan untuk berpikir strategis dan bijaksana dalam mengelola harta yang dimiliki.
Kisah ini mengajarkan bahwa berkurban bukan hanya tentang memberikan sesuatu, tetapi juga tentang menghargai setiap kesempatan dan memanfaatkannya dengan bijak.
Sebagai umat yang merayakan hari raya, penting bagi kita untuk merenungkan makna sebenarnya dari berqurban. Bagi Buya hari raya Idul Adha, adalah waktu untuk bersenang-senang, merayakan, dan juga memperkuat silaturahmi dengan sesama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul