5 Vaksin Penting yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Para Wanita, Apa Saja?

Vaksinasi penting untuk membangun kekebalan terhadap penyakit yang mengancam jiwa. Cek informasi selengkapnya untuk mengetahui tentang lima vaksin yang harus didapat setiap wanita.

oleh Bella Zoditama diperbarui 11 Jun 2024, 08:02 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 pada wanita hamil. Photo by CDC on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, vaksin menjadi salah satu langkah efektif yang bisa dilakukan. Terlebih bagi para wanita yang acap kali sering mengabaikan kesehatan mereka dan memprioritaskan orang lain di dalam keluarga.

Padahal, seorang wanita melalui banyak perubahan fisik sepanjang hidupnya, seperti sebelum menikah, hamil, dan memiliki anak. Alhasil, mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit tertentu.

Oleh karenanya, penting bagi wanita untuk mengambil tindakan pencegahan dalam membantu menjaga kesehatan dan menjamin keselamatan mereka. Cara yang bisa dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu, khusus bagi perempuan.

Hal ini tentunya dapat membantu mereka dalam membangun mekanisme pertahanan yang kuat terhadap berbagai penyakit yang mengancam jiwa yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Dilansir dari Herzindagi, Rabu (5/6/2024), Dr. Preethika Shetty, Consultant Obstetrician & Gynaecologist di Motherhood Hospitals, Kharadi menginformasikan tentang vaksin penting yang dilakukan oleh wanita. Meskipun begitu, sebelum melakukan vaksin sebaiknya Anda juga konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, ya.

1. Vaksin HPV

Vaksin human papillomavirus (HPV) membantu melindungi tubuh Anda dari human papillomavirus yang diyakini memiliki kaitan dengan kutil kelamin, kanker serviks, dan kanker vagina, vulva, dan anus. HPV terutama ditularkan melalui kontak kulit saat berhubungan seksual.

Dengan mendapatkan vaksin HPV dapat membantu sistem kekebalan Anda menciptakan antibodi yang cukup untuk melawan virus ini. Vaksin ini direkomendasikan untuk individu berusia 9 hingga 45 tahun. Untuk anak-anak dan remaja (9-11 tahun) vaksin diberikan dalam dua tahap dalam jangka waktu 6 sampai 12 bulan.

Begitu pula pada usia 16 hingga 25 tahun, vaksin diberikan dalam tiga tahap dalam waktu 6 bulan.


2. Vaksin Hepatitis B

Ilustrasi orang yang sedang melakukan vaksinasi booster demi mencegah penularan Covid-19. Credits: pexels.com by SHVETS production

Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Mulai dari penyakit ringan hingga kerusakan hati, sirosis, kanker hati, dan bahkan kematian pada kasus tertentu.

Infeksi ini dapat dengan mudah dicegah dengan mendapatkan vaksinasi untuk vaksin HBV. Vaksin HBV direkomendasikan untuk semua orang dan dapat dilakukan oleh semua kelompok umur.

3. Vaksin MMR

Vaksin MMR membantu sistem kekebalan tubuh melawan 3 penyakit serius, seperti campak, gondongan, dan rubella. Ketiga penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan komplikasi, terutama pada ibu hamil dan bayinya.

Untuk anak-anak, usia minimal untuk mendapatkan vaksinasi MMR adalah 12 bulan dan usia maksimal 12 tahun. Remaja atau orang dewasa yang tidak menerima vaksin MMR pada masa anak-anak sebaiknya mencoba mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan selang waktu 28 hari.


4. Vaksin Influenza (Flu)

Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Sumber foto: Pexels.com).

Influenza adalah salah satu jenis infeksi virus yang dapat berdampak besar pada hidung, tenggorokan (pengobatan rumahan untuk sakit tenggorokan), dan juga paru-paru. Orang yang terkena influenza mungkin mengalami gejala seperti nyeri badan yang luar biasa, kesulitan bernapas karena hidung berair atau tersumbat, demam, sakit tenggorokan, kelelahan, dan batuk.

Dengan melakukan vaksin influenza dapat membantu tubuh Anda menciptakan antibodi yang diperlukan untuk melawan flu dan memperkuat kekebalan Anda. Setiap orang yang berusia 6 bulan ke atas disarankan untuk mendapatkan vaksinasi flu influenza.

5. Vaksin Tdap

Vaksin Tdap membantu melawan tiga penyakit parah tetanus (lockjaw), difteri, dan pertusis. Difteri merupakan infeksi bakteri serius yang mudah menular, hingga ke hidung dan tenggorokan. Pertusis adalah istilah medis untuk batuk rejan.

Vaksin ini diberikan sebagai suntikan booster pada usia 11 atau 12 tahun. Demikian pula, wanita dewasa yang belum pernah menerima vaksin Tdap disarankan untuk mendapatkan setidaknya satu dosis.

 

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya