Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) menyatakan pemadaman total listrik atau blackout yang terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera hampir teratasi.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu. "Saya sudah dapat informasi, sekarang sudah hampir semuanya pulih. Mudah-mudahan,” kata Jisman usai ditemui setelah Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Senayan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/6/2024).
Advertisement
Jisman menuturkan belum mendapatkan informasi yang lengkap mengenai apa yang menyebabkan gangguan listrik itu.
Ia mengatakan, relay yang berfungsi untuk mengendalikan aliran listrik bekerja dengan baik sehingga ketika terdapat gangguan, aliran listrik pun terputus. “Relay-nya bekerja untuk memadamkan, itu intinya,” tutur Jisman.
Jisman juga meminta kepada PLN untuk melalukan mitigasi agar ke depan kejadian blackout tidak terulang. "Harus diinvestigasi. Harus diaudit itu. Jangan terulang lagi, itu juga perintah dari Pak Menteri," tutur Jisman.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) mengerahkan 130 personel untuk memperbaiki gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat, yang berdampak pada sistem kelistrikan di wilayah kerja Sumatera Selatan, Jambi, hingga Bengkulu.
"Kami tengah bergerak cepat mengatasi gangguan kelistrikan yang terjadi pada sejumlah jaringan transmisi di Pulau Sumatera dengan mengerahkan 130 personel gabungan," tutur Manajer Komunikasi dan TJSL Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu Iwan Arissetyadhi.
Iwan menegaskan, saat ini personel tengah fokus untuk menormalkan kembali jaringan listrik yang terganggu tersebut.
"Saat ini sudah mencapai 90 persen normalisasi blackout (pemadaman total) akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat yang terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024, " ujar Iwan.
Sementara itu, listrik di wilayah Kabupaten Empat Lawang pada Rabu pagi, 5 Juni 2024 kembali mati dan pihaknya akan melihat apakah itu mati karena lokal atau masih berkaitan dengan SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat.
Iwan menegaskan, apabila listrik sudah benar-benar kembali pulih dan normal, pihaknya tentu akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penyelidikan penyebab blackout tersebut.
PLN Masih Telusuri Penyebab Utama Pemadaman Listrik di Sumbar
Sebelumnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat masih investigasi penyebab utama padamnya listrik secara total atau blackout yang terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024. Adapun padamnya listrik itu menimpa sekitar 600 ribu pelanggan di wilayah itu.
Demikian disampaikan General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho di Padang, Sumatera Barat, Rabu (5/6/2024), seperti dikutip dari Antara.
"Kejadiannya masih dalam investigasi. Padamnya listrik ini dimulai Selasa, 4 Juni 2024 pukul 1057 WIB di jalur transmisi Lahat-Lubuk Linggau dan ini sedang dilakukan inspeksi,” kata Eric.
Eric menuturkan, terdapat sekitar 90 kilometer jalur yang disusuri secara detail atau terdiri dari 300 tower yang sedang dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebab padamnya aliran listrik. Hingga Selasa malam, 4 Juni 2024, PLN sudah memeriksa 270 tower, tetapi belum berhasil menemukan penyebab utama.
Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas di lapangan, PLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya. Namun, hal itu belum bisa dipastikan sebagai penyebab utama.
"Tadi malam itu tidak bisa kita tuntaskan seluruhnya karena terhalang visibilitas akibat kondisi yang gelap," ujar dia.
Advertisement
Pemulihan Jaringan Listrik
PLN menargetkan pemulihan jaringan listrik sudah bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Eric mengatakan, untuk memulai aliran listrik membutuhkan waktu yang cukup lama yakni antara 8 hingga 10 jam sejak kondisi padam. Eric menuturkan, PLN UID Sumbar mempunyai dua jalur transmisi masing-masing 150 kV dan 275 kV.
Seharusnya, dengan ketersediaan tersebut mampu mencukupi kebutuhan pelanggan. Namun, karena adanya gangguan menyebabkan ratusan ribu masyarakat terdampak pemadaman listrik. Sementara itu, salah seorang warga Tabing, Kota Padang, Sumbar, Andri Mardiansyah mengatakan listrik mulai padam pada Selasa, 4 Juni 2024 sekitar pukul 22.00 WIB hingga Rabu pagi.
"Sebagai pelanggan setia PLN, kami sangat berharap aliran listrik kembali pulih karena ini berdampak ke berbagai aktivitas," kata dia.
PLN: Normalisasi Kelistrikan di Palembang, Jambi, dan Bengkulu Dilakukan Bertahap
Sebelumnya, PT PLN memastikan upaya normalisasi listrik di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang terganggu imbas gangguan transmisi SUTT 275 Kv Linggau-Lahat dilakukan bertahap.
Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi menuturkan, gangguan transmisi terjadi pada sistem transmisi SUTT 275 kv Linggau-Lahat.
Sistem transmisi tersebut adalah jaringan inter koneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera. Demikian seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/6/2024).
Iwan mengatakan, transmisi SUTT 275 kv Linggau-Lahat adalah jaringan bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatera. Dengan demikian, saat sistem transmisi terjadi gangguan, dampaknya ke banyak daerah di Sumatera.
Dampak gangguan listrik terjadi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi dan Bengkulu. Sedangkan wilayah provinsi lain di Sumatera yakni Sumatera Barat dan Riau, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi terganggu.
"Maka, apabila sistem ini terganggu yang lain akan kena imbasnya. Akan tetapi, imbas itu tidak bersifat permanen. Ketika sistemnya bisa distabilkan, bertahap yang lain bisa dinormalkan.Jadi, daerah yang tidak terimbas langsung diutamakan untuk dinormalkan,” kata dia.
Iwan menuturkan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan penormalan di gardu induk setiap wilayah. Sebagian daerah sudah kembali normal dan diharapkan dalam waktu dekat seluruhnya listrik sudah bisa menyala.
"Sebagian sudah menyala, kita mengupayakan penormalan sesegera mungkin karena personel di unit gardu induk sudah diturunkan. Insya Allah dalam waktu dekat semua bisa normal," ujar Iwan.
Advertisement