Liputan6.com, Garut - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Ciamis, Jawa Barat, blusukan ke perkampungan warga di Desa Ciburial, Kecamatan Leles, Garut untuk memastikan program Bantuan Pangan Beras (Banpang) sesuai aturan.
Bersama Kepala Kantor Pos, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Kepala Dinas Sosial, Kabag Perekonomian, Kabid Bappeda, Kejari Garut serta unsur TNI-Polri, untuk memastikan program banpang sampai ke tangan warga sesuai timbangan 10 kilogram (Kg) per Kepala Keluarga (KK).
Advertisement
“Ngurus berasnya gampang gak pak,” tanya Pimpinan Cabang Bulog Ciamis Asville Nusa Panata kepada Mamat Rahmat, salah satu warga Penerima Bantuan Pangan (PBP), saat monitoring dan evaluasi program BPB di Desa Ciburial Kecamatan Leles, Rabu (5/5/2024).
Menurut Mamat, pendistribusian bantuan pangan beras dari Kantor Desa berlangsung lancar tanpa ada hambatan. Warga cukup menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), mereka sudah bisa menerima beras seberat 10 kg.
“Alhamdulillah ngabantos pisan pak walaupun teu dugi sasasih (Alhamdulillah membantu sekali pak meskipun tidak sampai (cukup) untuk satu bulan),” ujar Kakek berusia 70 tahun tersebut yang menghidupi lima anggota keluarga tersebut.
Hal senada disampaikan Yuyun Yuningsih, penerima bantuan pangan beras lainnya. Menurutnya, berat dan kualitas beras yang didistribusikan melalui Kantor Pos tersebut sesuai dengan aturan .
“Beasna raos (Berasnya enak) beratna oge sami 10 kilo (beratnya juga sama 10 kg),” ujar Yuyun bangga.
Asville menyatakan, pelaksaan monitor dan evaluasi (monev) bantuan pangan beras ini dilakukan secara berkala di seluruh wilayah Priangan Timur mulai Garut hingga Kabupaten Pangandaran, untuk memastikan kualitas, termasuk berat timbangan beras yang diterima masyarakat.
“Alhamdulillah semuanya aman sesuai dengan aturan yang berlaku timbangan, karungnya dan pengiriman sampai kepada keluarga penerima manfaat,” ujar dia.
Movev Berkala Perlu Dilakukan
Dalam monev yang dilakukan bersama tersebut, Bulog langsung melakukan pengecekan kualitas, packing kemasan, hingga pendistribusian beras yang dilakukan kantor pos hingga sampai di tangan warga.
“Kita juga ngecek dari mulai pemberangkatan, penyegelannya dari teman-teman Kantor Pos hingga sekarang langsung ke lokasi,” ujar dia.
Menurutnya, monev bantuan pangan beras, rutin dilakukan tim pelaksana gabungan, untuk memastikan bantuan tersebut sampai di masyarakat tepat waktu sesuai aturan..
“Kalau pengecekan ke lapangan memang tiap berapa hari sekali itu mandiri dari dilakukan teman-teman pos, DKP, Dinsos, dalam sebulan mungkin kita ada dua kali yang kumpul bareng evaluasi dan monitoring bareng ke lapangan,” papar dia.
Kanit 3 Tipikor Polres Garut Ipar menyatakan dalam monev bantuan pangan beras di lapangan, seluruh beras yang diterima sesuai dengan takaran dan timbangan yang ditentukan yakni 10 kg.
“Kami dari pihak Kepolisian, ada TINI juga termasuk kejaksaan, kami ingin meyakinkan ini berasnya sampai atau tidak,” ujar dia menegaskan.
Kepala Kantor Pos Garut Poppy Herlisistiani menyatakan, untuk tahap kedua tahun ini, kantor Pos Garut mendapatkan alokasi pendistribusian bantuan pangan beras hingga 18 ribu ton yang diperuntukan bagi 298.885 Penerima Bantuan Pangan (Banpang) selama enam bulan terhitung Januari-Juni 2024.
“Seluruh proses pendistribusian kami awasi terus, termasuk soal uji kualitas oleh DKPP dan uji petik timbangan beras yang diberikan salur, sehingga beras siap salur sesuai kuantitas dan kualitas yang ditetapkan,” ujar Poppy menegaskan.
Ia mendukung pelaksaan monev secara berkala yang dilakukan semua pihak, untuk memastikan seluruh bantuan pangan beras sampai di tangan masyarakat sesuai dengan aturan.
“Buat kami amanat (tugas pendistribusian) ini cukup besar, sehingga terus memastikan seluruh bantuan sampai ke tangan warga sesuai aturan,” ujar dia.
Advertisement